BREAKING NEWS

Selasa, 18 Maret 2025

Menteri Pertanian Panen Raya dan Tanam Padi di Lokasi Optimasi Lahan di Kurau, Tanah Laut

TANAH LAUT- Gubernur Kalsel, H Muhidin melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, H Isharwanto bersama Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman melakukan giat dalam rangka Panen Raya dan Tanam Padi di Lokasi Optimasi Lahan (Oplah) di Desa Maluka Baulin, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Selasa (18/3/2025).

Kegiatan ini dalam rangka Mewujudkan Indonesia Swasembada Pangan. Siang itu, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman meninjau lokasi Desa Maluka, daerah tempat persawahan yang tengah panen dan berdialog dengan petani setempat mengenai banih.

Di sawah, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman melihat mesin alat Inari Combine Harvester Padi RG118 yang tengah berproses dalam memotong, mengangkut, merontokkan dan mengantongi hasil panen. Dan optimasi lahan (Oplah) Rawa Kabupaten Tanah Laut memiliki target 16.541 HA, realisasi 15.405 HA dan persentase 93,31%.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalsel, H Isharwanto menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan Menteri Pertanian RI dalam kunjungan kerjanya, teruntuk program swasembada pangan di Kalsel.

"Kami dari Pemprov Kalsel mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri yang telah berkunjung ke Kalsel dalam upaya mendorong pertanian di Banua. Semoga, langkah ini mampu mensejahterakan masyarakat kita ke depan,” sampai Gubernur Kalsel diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, H Isharwanto seusai kegiatan.

Sementara itu, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa Indonesia sekarang tengah fokus menata dunia pertanian di berbagai daerah, termasuk Kalsel. Menurutnya, isu pertanian kini menjadi atensi besar bagi sebagian negara karena seperti Japan, Malaysia dan Filipina mengalami krisis beras.

"Kalsel ini besar potensinya. Saya minta Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian perlu melihat keluasan lahan di sini ditiap kabupatennya, baik itu Batola maupun Tanah Laut ya. Agar kita fokus memberikan alat saja dulu, supaya penyelesaian dalam pertanian dapat diatasi segera,” ungkap Menteri Amran Sulaiman dihadapan warga.

Sebab itu, Menteri Amran Sulaiman menekankan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan harus dapat serius menangani masalah ini. Sehingga, pihaknya memohon kepada seluruh stakeholder seperti Polda, Danrem hingga pejabat daerah saling membantu dalam mendorong Swasembada Pangan di Banua.

"Ini negara yang meminta dan Merah Putih memanggil. Persoalan beras ini bukan main-main, karena tak ada kata lain untuk menjalankan program ini maka segera mungkin dilakukan pemerintah,” tegas Menteri Amran.

Dalam kesempatan itu, Menteri Amran Sulaiman ingin setiap petani mampu melakukan tanam dan menghasilkan panen sebanyak tiga kali, sehingga mampu mendorong Swasembada Pangan tersebut. 

Ke depan, menurutnya Kalimantan harus mampu menghasilkan 5 Juta ton beras dengan alat yang diberikan oleh pemerintah pusat.

"Biasa cuma 5-7 hektare yang dimiliki petani, kita berikan alat pertaniannya dari pemerintah. Biasanya kan Kalimantan cuma menghasilkan 1 Juta ton saja, padahal mampu menghasilkan 5 Juta ton beras,” ungkap Menteri Amran.

Menteri Amran Sulaiman menghitung dari 340 dikali 3 tanam maka menghasilkan 1 juta ton, kemudian dikali 5 provinsi maka dalam setahun dapat memperoleh 5 juta. Dan pemerintah pusat kini berfokus kepada 4 provinsi yaitu Kalsel, Kalteng, Kalbar dan Sumsel yang menjadi tulang punggung pertanian di Indonesia.

Sementara itu, Bupati Tanah Laut, H Rahmat Trianto, melaporkan bahwa memiliki luas wilayah Tanah Laut ini sekitar 3.631,35 hektare terdiri dari 264 ribu hektare adalah luasan area pertanian dan perkebunan.

"Dan dikerucutkan lagi, sekitar 27.100 itu lahan beku sawah. Artinya, sangat signifikan sekali dan menjanjikan sangat yang diinginkan oleh Bapak Prabowo Subianto dalam programnya itu,” pungkasnya. (mr/iwn/jp). 

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes