BREAKING NEWS

Kamis, 20 Maret 2025

Komisi III DPRD Kalsel Upayakan Peningkatan Aspek Keselamatan Jalan Banjarbaru- Batulicin

JAKARTA- Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mengupayakan peningkatan aspek keselamatan di jalan Banjarbaru-Batulicin. Upaya peningkatan fasilitas seperti penerangan jalan umum (PJU), rambu jalan, dan guardrail menjadi fokus utama dalam rapat koordinasi bersama Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR.

Pada pertemuan yang berlangsung Kamis (20/3/2025) ini, Komisi III didampingi Wakil Ketua DPRD Kalsel, H Kartoyo dan H Muhammad Alpiya Rakhman berkonsultasi tentang penanganan dan perbaikan jalan Banjarbaru- Batulicin.

“Alhamdulillah, hari ini kita sudah jelas, terutama di tiga daerah tadi, di Gunung Papua, Kelok 12, dan Bunglai. Pertengahan September 2025 insya allah semua sudah dokumen perencanaannya selesai, progresnya pertengahan September itu selesai, jadi tahun 2026 sudah bisa mulai kita kerjakan," ujar H Kartoyo.

Dia menjelaskan, bahwa dalam proyek jalan Banjarbaru- Batulicin ini terdapat beberapa jalur yang termasuk dalam di kawasan hutan, sehingga memerlukan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

Anggota DPRD Provinsi Kalsel, HM. Rosehan Noor Bahri, menambahkan, terkait anggaran preservasi jalan di Banjarbaru- Batulicin ini. Ia memaparkan, bahwa anggaran untuk perbaikan ini terbagi antara APBD dan APBN.

"Anggaran untuk preservasi jalan daerah Bunglai dari APBD senilai Rp80 miliar, kemudian untuk jalan Gunung Papua dibantu anggaran dari Pemerintah Pusat senilai Rp250 miliar dan Kelok 12 senilai Rp150 miliar,” jelas Rosehan.

Direktur Jenderal Bina Marga, Roy Rizali Anwar, mengungkapkan, bahwa pembagian anggaran ini bersifat kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah.

"Polanya kan kolaborasi, siapkan juga dari dana APBD, baik dari kabupaten maupun provinsi, nanti desainnya, lahannya, kemudian pembangunan sebagian konstruksinya itu (pemerintah) daerah, sisanya nanti (pemerintah) pusat, biar kolaborasi,” ujarnya.

Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga, Wida Nurfaida, menambahkan, bahwa timnya sudah melakukan survei langsung di lokasi. 

Wida mengingatkan, bahwa jalan yang dibangun sepanjang 104 km ini masih banyak membutuhkan evaluasi, terutama untuk geometrik dan mitigasi longsoran. (sar/mah/jp). 

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes