TAMIANG LAYANG- Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Barito Timur, Abianhin, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mencegah praktik illegal fishing (penangkapan ikan ilegal) demi menjaga kelestarian ekosistem perairan di Barito Timur.
Menurutnya, illegal fishing dapat merusak habitat ikan, mengancam keberagaman hayati, dan mengurangi populasi ikan yang menjadi sumber pendapatan bagi banyak masyarakat, terutama nelayan tradisional.
"Illegal fishing bukan hanya merugikan lingkungan, tetapi juga berdampak langsung pada kehidupan nelayan yang menggantungkan hidupnya pada hasil perikanan,” kata Abianhin kepada wartawan ini di Tamiang Layang, Selasa (4/3/2025).
Abianhin mengatakan, bahwa pihaknya saat ini juga sudah membentuk Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) yang tersebar di 11 desa di wilayah setempat.
Namun demikian, Abianhin mengakui, bahwa efektivitas pengawasan masih terkendala karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki Pokmaswas.
"Saat ini mereka belum bisa bergerak optimal. Namun, diharapkan mulai April nanti, setelah anggaran tersedia, kita bersama TNI- Polri dan Pokmaswas akan turun lapangan secara bersama-sama setiap satu bulan sekali untuk patroli," ujarnya.
Sebagai langkah lanjutan, Abianhin juga mendorong pemerintah desa untuk menyusun Peraturan Desa (Perdes) guna memperkuat regulasi larangan illegal fishing.
"Kami berharap pemerintah desa dapat segera menerbitkan Perdes agar masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga ekosistem perairan," demikian Abianhin. (iwn/jp).