BREAKING NEWS

Senin, 24 Februari 2025

YBBI Selenggarakan Pelatihan untuk Lestarikan SDA Berbasis Kearifan Lokal

KOTAWARINGIN BARAT- Yayasan Betang Borneo Indonesia (YBBI) menyelenggarakan workshop pelatihan Tools Assessment untuk mengukur tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kawasan hutan serta pola interaksi masyarakat adat dalam mengelola hutan sebagai bagian integral dari kehidupan mereka. 

Workshop yang berlangsung di Aula Pertemuan Friends of Nature, People and Forest (FNPF) Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah ini merupakan bagian dari upaya pelestarian kearifan lokal Suku Dayak Tomun di Desa Kubung, Kecamatan Delang, Kabupaten Lamandau.

Direktur YBBI, Afandy, menyampaikan, bahwa pelatihan ini difokuskan pada pengembangan kapasitas enumerator lokal dalam menggunakan panduan assessment berbasis partisipasi masyarakat. 

"Mayoritas peralatan ritual Suku Dayak bersumber dari hutan. Hilangnya hutan akan berdampak langsung pada hilangnya kebudayaan. Melalui pelatihan ini, kami membekali enumerator dengan kemampuan mengidentifikasi kearifan lokal masyarakat adat Dayak Tomun," jelas Afandy, Senin (24/2/2025).

Para enumerator dilatih menggunakan tools assessment untuk mengidentifikasi berbagai aspek, termasuk asal-usul, nilai budaya, sistem kepercayaan, serta pola pengelolaan sumber daya alam yang diterapkan masyarakat Dayak Tomun. Pelatihan juga mencakup dokumentasi kearifan lokal dalam teknik pertanian tradisional dan pengelolaan hutan berkelanjutan.

Program Manager YBBI, Agustiandry, menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program transisi energi yang didukung Uni Eropa, diimplementasikan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) dan Auriga Nusantara, dengan YBBI sebagai mitra pelaksana.

"Pengumpulan data ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi masyarakat dalam mendorong kebijakan partisipatif di tingkat desa dan daerah," ujarnya.

Workshop yang difasilitasi oleh Manager Project FNPF, Petrus Basuki Budi Santoso, diikuti oleh lima warga Desa Kubung sebagai enumerator lokal. Pemilihan enumerator dari masyarakat setempat bertujuan untuk memastikan keterlibatan langsung komunitas dalam proses pendataan.

Desa Kubung memiliki wilayah administratif seluas lebih dari 3.600 hektare dengan populasi 175 kepala keluarga atau 475 jiwa berdasarkan data BPS tahun 2021. Lebih dari 70 persen wilayah desa tersebut berada dalam kawasan Hak Penguasaan Hutan (HPH) PT SBK.

Inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam upaya preservasi dan dokumentasi kearifan lokal masyarakat adat, khususnya terkait pengelolaan hutan berkelanjutan. Melalui pendekatan partisipatif, diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih efektif dan selaras dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Sekedar informasi, Yayasan Betang Borneo Indonesia (YBBI) adalah organisasi yang berfokus pada perjuangan hak-hak masyarakat adat lokal di Kalimantan Tengah. (rls/emca/jp).

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes