KUALA KAPUAS- Perasaan tersinggung diduga menjadi pemicu aksi penganiayaan brutal yang dilakukan WY (43) terhadap tetangganya sendiri, Muhammad Salmi (56) dan Nor Hikmah (53), di Jalan Mahakam Gang 9A, Kelurahan Selat Hulu, Kabupaten Kapuas.
WY diduga merasa sakit hati karena pernah ditegur oleh korban, dan nekat menyerang pasangan suami-istri tersebut dengan senjata tajam pada Kamis (13/2/2025) malam sekitar pukul 21.40 WIB.
Kapolres Kapuas, AKBP Gede Eka Yudharma, melalui Kasat Reskrim AKP Abdul Kadir Jailani, menjelaskan, bahwa pelaku telah ditangkap hanya dalam hitungan jam setelah kejadian.
"Menurut pengakuan tersangka, ia merasa tersinggung karena pernah ditegur oleh korban. Namun, pengakuan ini masih perlu dikonfirmasi karena korban belum bisa dimintai keterangan secara detail,” ujar AKP Abdul Kadir Jailani, Jum'at (14/2/2025).
AKP Abdul Kadir Jailani menjelaskan, kronologis kejadian tragis itu bermula saat WY datang ke rumah korban dengan alasan meminjam korek api. Tanpa curiga, Salmi membuka pintu. Namun, yang terjadi selanjutnya di luar dugaan pelaku langsung menyerang dengan pisau, melukai tangan kanan, dada kiri, pinggang kiri, pelipis mata, dan bawah hidung korban.
Nor Hikmah yang mencoba ingin membantu suaminya ikut diserang dan mengalami luka di bawah dada atau ulu hati.
Setelah aksinya, WY kabur meninggalkan korban dalam kondisi bersimbah darah. Warga sekitar yang mendengar teriakan langsung bergegas menolong dan membawa pasangan tersebut ke RSUD Kapuas untuk mendapatkan perawatan medis. Selanjutnya, melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.
Begitu menerima laporan, tim Resmob Polres Kapuas langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan. Pelaku akhirnya ditemukan di Jalan Keruing, Kelurahan Selat Dalam, Jumat (14/2/2025) sekitar pukul 02.30 WIB. Dengan strategi yang matang, polisi melakukan penyergapan dan menangkap WY tanpa perlawanan.
WY kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dijerat dengan Pasal 351 Ayat 1 KUHP tentang penganiayaan.
Polisi masih terus mendalami kasus ini, termasuk menggali motif sebenarnya di balik serangan yang dilakukan pelaku. (rb/jp).