BANJARBARU- Selepas acara peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Gubernur H Muhidin melalui Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, M. Syarifuddin, meninjau UMKM di halaman Kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru, Minggu (9/2/2025) sore.
Dalam kesempatan itu, Plh. Sekdaprov Kalsel, M. Syarifuddin mengunjungi sejumlah stand UMKM yang terdiri dari Dinas Koperasi dan UMK Provinsi Kalsel, Disdag Kalsel, Disbunak Kalsel, DP3AA-KB Kalsel, Dinsos Kalsel, Dispar Kalsel, Bappeda Kalsel dan sebagainya.
Tiap standnya, Plh. Sekdaprov Kalsel, M. Syarifuddin pun menanyakan tiap jualan dari hasil kerajinan, olahan makanan hingga tanaman lokalnya. Di sana, terlihat beragam jualan khas makanan lokal yang sudah jadi sachet, seperti dagangan kripik, kue kering hingga jajanan tradisional lainnya.
Ada juga menjual kain Sasirangan khas Banjar dengan beragam motif dan bentuk, mulai dari baju, celana dan jaket. Bahkan Plh. Sekdaprov Kalsel, M. Syarifuddin pun mencoba memakainya dan membeli beberapa dagangan tersebut.
Selain itu, Plh. Sekdaprov Kalsel, M. Syarifuddin juga mendorong ketahanan pangan lewat kerja-kerja insan pers di Banua. Tentu saja, selaras dengan tema yang diusung: “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”.
"Pers dapat mengawal ketahanan pangan. Dan kita harapkan, sinergi Pemprov Kalsel antara PWI Pusat dan PWI Kalimantan Selatan, sehingga kita ingin menghadirkan penyelenggaraan Hari Pers Nasional yang bermutu, bermakna, serta memperkuat eksistensi pers di era digital sekarang ini,” ungkap M. Syarifuddin di atas podium.
Di momen HPN ini, M. Syarifuddin menyebut, bahwa pers dapat memantapkan peran strategisnya sebagai pilar keempat demokrasi, menyebarkan informasi yang akurat, membangun kritik sosial yang sehat dan berimbang, serta ikut mendorong partisipasi masyarakat dalam menyukseskan program-program pembangunan pusat.
Senada dengan Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, menyampaikan bahwa HPN 2025 berkaitan dengan ketahanan pangan adalah independensi dan berdikari yang berujung dengan kesejahteraan rakyat.
"Kami siap mengawal program swasembada pangan yang diperintahkan oleh Presiden Prabowo Subianto. PWI tidak hanya bicara jurnalisme di media, tetapi PWI lahir untuk ikut komponen bangsa demi memajukan Indonesia,” tegasnya.
Tentu saja turut mendorong generasi emas di tahun 2045, Hendry Ch Bangun berharap juga insan pers dapat membangun kedaulatan pangan lewat produk jurnalistiknya.
"Apalagi pemerintah pusat menyampaikan bahwa bulan Januari sudah tidak lagi impor beras. Nah ini sesuatu yang luar biasa, tentu saja peran PWI ini sangat relevan,” jelasnya.
Adapun Ketua PWI Kalimantan Selatan, Zainal Hilmie, berharap di bulan Februari ini para rekan pers di sejumlah daerah yang berhadir dapat meningkatkan skill atau kemampuannya sebagai wartawan. Di era Artificial Intelegensia (AI) sekarang ini, menurutnya menjadi tantangan bagi media konvensional ke depan.
"Tidak hanya dengan platform media sosial saja, tetapi teknologi yang berkembang seperti AI juga jadi tantangan bagi wartawan ke depan. Membuat kita harus meningkatkan skillnya, tidak sekadar menulis saja,” ungkap Zainal Helmie.
Tak hanya membuat karya produk jurnalistik, Zainal Helmie juga mendorong agar wartawan mampu memviralkan berita-beritanya ke publik. Bahkan, karya jurnalistik sekarang dicopot atau dikutip oleh platform medsos dan YouTube.
Di puncak HPN ke-79 ini, Zainal Helmie ingin kapasitas wartawan semakin meningkat lagi ke depannya. Tentu saja yang terlibat dan hadir sebagai peserta yang diikuti 30 Provinsi terdiri dari Ketua PWI dan jajarannya.
“Tercatat 30 provinsi yang hadir dari Pimpinan PWI beserta jajarannya. Dan yang lain, 8 Provinsi diwakilkan saja. Saya mengucapkan terima kasih, bagi insan pers di seluruh Indonesia maka selamat Hari Pers Nasional 2025. Mari kita jaga marwah dan martabat pers Indonesia,” tandasnya. (mr/iwn/jp).