BANJARMASIN- Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan arahan langsung pada Rapat Koordinasi Akselerasi Kegiatan Optimalisasi Lahan (Oplah) dan Cetak Sawah Menuju Indonesia Swasembada Pangan Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Senin (30/12) di Banjarmasin.
Hadir dalam rakor, Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar mewakili Gubernur Kalsel, H Muhidin, Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman, Kepala Kejaksaan Tinggi Kalsel, Rina Virawati, Danlanud Syamsudin Noor, Kol Pnb Sri Raharjo, dan pimpinan Forkopimda lainnya.
Mengawali arahannya, Mentan RI, Amran, menyampaikan kabar gembira bagi petani bahwa dari hasil Rapat Terbatas tentang Swasembada Pangan di Istana Negara, Senin (30/12), Presiden Prabowo Subianto menyampaikan penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan jagung.
Harga gabah kini dinaikkan dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram. Sedangkan HPP jagung meningkat dari Rp5.000 menjadi Rp5.500 per kilogram.
Kabar lain selain penyesuaian HPP, Prabowo juga memastikan peningkatan dukungan anggaran untuk sektor pertanian. Kuota pupuk subsidi dinaikkan hingga dua kali lipat, dengan total anggaran pupuk mencapai Rp46,8 triliun.
Kemudian, anggaran untuk sistem irigasi juga mendapatkan perhatian khusus dengan alokasi sebesar Rp12 triliun.
Amran juga menyebut, bahwa total anggaran untuk program Optimalisasi Lahan (Oplah) Kementerian Pertanian mencapai Rp13 triliun. Program Oplah bertujuan untuk mewujudkan swasembada pangan dengan mengoptimalkan potensi lahan rawa dan lahan kering.
Program ini tidak hanya melibatkan Kementerian Pertanian, tetapi juga bekerja sama dengan TNI, Kementerian Desa, serta berbagai pihak terkait lainnya.
Lebih lanjut Amran, alokasi anggaran Kementerian Pertanian tahun ini meningkat signifikan, dari semula Rp14,5 triliun menjadi Rp29 triliun. Peningkatan ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan berbagai program strategis, termasuk pompanisasi, cetak sawah baru, dan penyediaan alat mesin pertanian (Alsintan) di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, Mentan Amran mengatakan, ia sudah melaporkan ke Presiden bahwa bahwa Provinsi Kalsel dan Kalteng akan menjadi penopang cadangan pangan nasional. Bahkan khusus Kalsel, diperkirakan di provinsi ini mampu menghasilkan produktivitas gabah hingga 1 juta ton.
Kegiatan yang melibatkan jajaran dinas pertanian di Provinsi Kalsel/Kalteng dan para komandan kodim ini, juga dihadiri sejumlah direktur di jajaran Kementerian Pertanian sebagai pemateri, antara lain Direktur Prasarana dan Sarana Pertanian, Direktur Irigasi Pertanian, Direktur Pupuk dan Pestisida, Direktur Perbandingan Tanaman Pangan, staf ahli menteri dan pejabat tinggi lainnya.
Dalam rakor, disinggung bahwa oplah di Kalsel merupakan upaya untuk meningkatkan pemanfaatan lahan pertanian menjadi lahan usaha tani yang lebih produktif.
Beberapa program yang dilakukan, antara lain program irigasi perpompaan yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan air irigasi pada lahan pertanian.
Kemudian program perluasan areal tanam, dan pembangunan jembatan untuk mempermudah mobilisasi alat dan pompa yang diperlukan para petani.
Kunjungan kerja Mentan Amran di Kalsel dilanjutkan dengan peninjauan lokasi cetak sawah, di Desa Bati – Bati Kecamatan Bati- Bati Kabupaten Tanah Laut, Selasa (31/12). (sal/iwn/jp).