BANJAR- Para personel gabungan bergerak menuju lapangan, Wakil Menteri Kehutanan RI, dr. Sulaiman Umar Siddiq memimpin apel dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-19 Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) Tahun 2025 di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Mandiangin, Kabupaten Banjar, Jum’at (24/1/2025).
Turut disaksikan oleh Gubernur Kalsel, H Muhidin melalui Plh. Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Selatan, Muhammad Syarifuddin, Dirjen Gakkum Kehutanan, Dwi Januanto Nugroho, Deputi Penegakan Hukum KLH RI, Irjen Pol. Idham Kurniawan, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan KLH/BPLH RI, Rasio Ridho Sani.
Tampak hadir juga jajaran Pimpinan Forkopimda Kalsel. Dintaranya Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, Danrem 101/Antasari, Brigjend TNI Ilham Yunus, Wakapolda Kalsel, Brigjen Pol Dr. Golkar Pangarso Rahardjo, Kadishut Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra dan Walikota/Bupati terpilih seperti Muhammad Yamin dan Hj Ananda (Banjarmasin), Lisa Halaby (Banjarbaru), dan Bahrul Ilmi (Batola).
Upacara dimulai, Wamenhut RI, dr. Sulaiman Umar menghadap ke bendera pataka, kemudian memberi hormat yang diikuti sejumlah personil gabungan. Lalu, mengheningkan cipta diiringi dengan kelompok Peniup Trompet Marching Band berpakaian serba merah tersebut.
"Alhamdullilah hari ini kita bersama-sama dapat mengikuti Peringatan Hari Ulang Tahun ke-19, Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) Tahun 2025. Pada kesempatan yang istimewa dan bersejarah ini,” kata Gubernur Kalsel, H Muhidin dalam sambutan tertulisnya oleh Plh. Sekdaprov Kalsel, M. Syarifuddin di atas podium.
Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Kalimantan Selatan, H Muhidin mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-19 kepada keluarga besar SPORC dari seluruh Indonesia dan perjalanan satuan polisi kehutanan reaksi cepat selama 19 tahun ini, patut kita apresiasi bersama.
Setiap tantangan dan setiap pengorbanan yang diberikan, H Muhidin menyebut, bahwa hal itu mencerminkan dedikasi luar biasa dalam menjaga kelestarian hutan.
"Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Kehutanan dan seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan kepercayaan kepada Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk menjadi tuan rumah,” ungkap H Muhidin.
H.m Muhidin mengatakan, bahwa setiap tindakan, setiap upaya pencegahan, dan setiap langkah-langkah penegakan hukum di sektor kehutanan, maka memiliki dampak signifikan bagi keberlangsungan hidup manusia dan seluruh makhluk hidup di muka bumi. Karena hutan, menurutnya berfungsi sebagai penyangga dan sekaligus bagian ekosistem kehidupan.
"Hutan Kalimantan, misalnya, merupakan salah satu kawasan dengan tingkat keragaman hayati tertinggi di dunia. Setiap meter persegi hutan yang kita lindungi, berarti kita juga ikut menjaga keseimbangan iklim global,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Kehutanan RI, dr. Sulaiman Umar, mengungkapkan, bahwa peringatan HUT ke-19 yang mengangkat tema “SPORC Jaya, Rimba Digdaya dan Pangan Terjaga” sengaja dipilih untuk mengafirmasikan dukungan SPORC dalam program prioritas Kementrian Kehutanan RI yaitu, sumber Swasembada Pangan.
Sebagaimana dipahami bersama, Wamenhut RI, dr. Sulaiman Umar memandang hutan sebagai sumber dari sistem penyangga kehidupan dan memiliki peran strategis dalam ketersediaan pangan, baik secara langsung maupun tidak. Berbagai pendekatan, seperti perhutanan sosial, rehabilitasi hutan dan lahan, serta keanekaragaman hayati dalam kelestarian alam.
Dalam riwayat pembangunan kehutanan yang telah lama berlangsung, Wamenhut RI, dr. Sulaiman Umar, menyebut, bahwa nomenklatur hutan cadangan pangan maka tidak ada alasan lain bagi kita untuk memberikan terbaik dalam menyukseskan hutan sebagai swasembada pangan.
"Pada sisi lain, tetapi masih ada ancaman dan gangguan terus menerus terhadap kelestarian serta ekosistem sumber daya alam. Keberagaman hayati, yang muncul dari berbagai tindakan dalam perusak kehutanan,” tegas Wamenhut RI dr. Sulaiman Umar dihadapan para sejumlah jajaran anggota Polhut Kalsel.
Setelah memberikan amanat kepada jajaran personil gabungan, lagu Rimbawan disenandungkan pada acara tersebut. Terakhir, Wamenhut RI, dr. Sulaiman Umar menerima laporan dari komandan apel, seorang Ahli Madya Balai Gakkum Pol Hut Kalsel, Jonif Ronal Sianturi untuk membubarkan barisan.
Dan berbagai atraksi dilakukan oleh sejumlah personil anggota Polhut Kalsel, mulai dari aksi bongkar senjata oleh Srikandi Rimbawan, keempat personel perempuan itu melakukan kemampuan dengan menutup mata. Dan para personil laki-laki melakukan pemukulan batu dan simulasi penangkapan penjahat ilegal logging. (mr/iwn/jp).