BANJARBARU- Gubernur Kalsel, H Muhidin melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar memimpin Apel Peringatan HUT ke-58 Polisi Kehutanan Indonesia di Provinsi Kalsel yang digelar di Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia, Komplek Perkantoran Gubernur Kalsel, Kota Banjarbaru, Senin (23/11).
Dalam momentum itu, tampak hadir Kepala Balai KSDA Kalsel, drh. Agus Ngurah Krisna Kepakisan, sejumlah kepala dinas lingkup Pemprov Kalsel serta jajaran Forkopimda Kalsel.
Sebagai pembina apel, Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar memimpin barisan yang diikuti sejumlah anggota Polhut Kalsel. Dengan seragam berwarna hijau, kemudian membacakan sambutan Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni.
"21 Desember 2024 kemarin merupakan HUT Polisi Kehutanan atau Polhut yang eksistensinya menjaga hutan di Indonesia. Telah melewati usianya ke-58 tahun, sebagai wujud rasa syukur maka memperingati lewat apel ini,” kata Sekda Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar membacakan sambutan tertulis Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni.
Dalam kesempatan itu, Roy Rizali Anwar mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-58 Polisi Kehutanan kepada petugas Polhut di seluruh Kalsel. Baginya petugas polhut sebagai garda terdepan dalam menjaga hutan, sehingga militansinya tak diragukan lagi.
Tak hanya petugas dalam pengawasan dan keamanan hutan, Roy Rizali Anwar juga mengapresiasi kepada seluruh rimbawan yang menjadi penyuluh hutan dan sebagainya. Jerih payah, serta bahu membahu dalam tugasnya menjaga hutan merupakan pengabdian kepada bangsa dan negara.
"Dengan tugas-tugas perlindungan dan penanggulangan hutan, tentu memiliki resiko bahkan bisa kehilangan nyawa sekalipun maka oleh karena itu saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya,” tegas Roy Rizali Anwar.
Kepada seluruh jajaran anggota polhut di Kalsel, Roy Rizali Anwar berpesan agar terus konsisten dalam menjaga kelestarian hutan yang memiliki keragaman hayati di dalamnya. Dengan pola kerangka penjagaan hutan yang lestari dan berkeadilan.
Roy Rizali Anwar juga menyampaikan bahwa memperingati pada tahun ini dengan mengusung tema “Bhakti Wirawana–Wana Wibawa”.
"Tema ini secara simbolik mengingatkan betapa indahnya dan luar biasanya petugas polhut dalam mengemban tugasnya kepada bangsa dan negara,” ungkap Roy Rizali Anwar.
Sehingga, Roy Rizali Anwar menekankan jika ada kejahatan terhadap hutan maka ditindaklanjuti agar penetrasi dalam keberlanjutan pembangunan kehutanan dan sumber daya alam. Hal itu merupakan jadi penyangga kehidupan ke depannya.
"Kejahatan terhadap ekosistem kehidupan dari sumber daya alam seperti pembalakan liar, penambangan tanpa izin, perburuan serta perdagangan tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Hal itu adalah kejahatan yang serius dan berdampak nyata pada sendi-sendi kehidupan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Fathimatuzzahra, menjelaskan, bahwa Dishut Kalsel telah mengumpulkan petugas polhut yang ada di Banua dalam memperingati HUT Polisi Kehutanan ke-58 ini. Dengan tema yang diusung, menurutnya petugas memiliki karakter ksatria rimba yang berdedikasi tinggi dan berakhlak mulia.
"Kita berharap, petugas polhut kita memiliki dedikasi tinggi seperti itu. Kemudian, posisi sekarang dengan luas lahan 1,6 Juta Hektare, kita baru punya 74 anggota polhut. Dan sebagian mengalami masa pensiun,” jelas Fathimatuzzahra.
Berdasarkan pidato Menteri Kehutanan RI, Fathimatuzzahra bersyukur bahwasanya ada komitmen untuk menambah kuantitas petugas polhut nantinya. Dia berharap untuk Kalsel dapat dialokasikan dana khusus dalam penambahan anggota polhut.
Dengan jumlah yang ada, kata Fathimatuzzahra, memang tidak ideal dan belum maksimal dalam penjagaan hutan di Banua. Sementara, Kadishut Kalsel menghitung idealnya jumlah petugas polhut sebanyak 300 anggota.
"Sekarang kita cuma 74 anggota saja, adapun satu petugas polhutnya menjaga luas hutan sekitar 5 Ribu Hektare. Dengan jumlah luas hutan 1,6 Juta Hektare maka kita perlu 300 petugas polhut,” jelasnya.
Diakhir, ada pertunjukan atraksi dari sejumlah aparat anggota polhut yang memiliki kemampuan beladiri, memecah batu hingga lompat aksi kesatria. (mr/mah/jp).