BANJARMASIN- Gubernur Kalsel, H Muhidin melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar, menghadiri Pertemuan Pimpinan Lembaga Vertikal Provinsi setempat, Kamis (19/12) di Aula Pangeran Antasari Lantai 6 Bank Indonesia Perwakilan Kalsel di Banjarmasin.
Turut hadir pejabat Pemprov Kalsel, Asisten Bidang Pemerintahan Nurul Fajar Desira, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Ariyadi Noor, dan sejumlah pejabat SOPD terkait yang mewakili pimpinan mengikuti pertemuan tersebut.
Dalam arahannya, Sekdaprov Roy, mengatakan, bahwa Pemprov siap mendukung apa yang diperlukan dan alokasi anggaran terkait untuk keperluan kelancaran investasi di provinsi ini kedepannya. Seperti dukungan dana untuk PT Angkasa Pura atas upaya pengembangan runway Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru.
Selain itu, juga terkait sektor lain, akses untuk membenahi Kalsel cukup lebar, terlebih saat ini cukup banyak tokoh daerah yang berkiprah di tingkat pusat.
Roy menyebut, bahwa pihaknya sudah meminta dinas terkait untuk membuat blue print 5-10 tahun ke depan, sehingga anggaran dapat difokuskan pada visi misi Gubernur Kalsel, H Muhidin dan Wakil Gubernur Hasnuryadi Sulaiman periode 2025-2030.
Sementara itu, Kepala Kanwil Bank Indonesia Provinsi Kalsel, Fadjar Majardi, menyebutkan, bahwa pertemuan pimpinan lembaga vertikal ini dimaksudkan membangun kolaborasi yang lebih erat dan sinergi antar pimpinan instansi di Provinsi Kalsel.
Pertemuan diharapkan menghasilkan masukan-masukan positif untuk perkembangan perekonomian Kalsel kedepan yang lebih baik.
Selanjutnya, pertemuan dan diskusi dipimpin Fadjar Majardi yang diawali dengan bahasan seputar dampak global atas terpilihnya Presiden AS Donald John Trum dengan segala kebijakannya. Kemudian, dijelaskan soal pertemuan ekonomi Indonesia 2024 dan kecenderungan naik di tahun 2025.
Khusus di Kalsel, terjadi kenakan pertumbuhan ekonomi 5,23 persen (yoy) yang cukup baik dan diperkirakan berlangsung hingga tahun depan.
Selain kondisi inflasi Kalsel, dibahas juga struktur perekonomian Kalsel, penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing, perkembangan ICOR dan persentasi investasi/PDRB, hingga kondisi ekspo-impor.
Pada kesempatan itu, Kepala Bappeda, Ariadi Noor, memaparkan tentang pengembangan konektivitas antar wilayah di Kalsel dan prakiraan pembangunan proyek strategis di Kalsel beserta sejumlah usulan. Antara lain proyek jembatan penghubung pulau Kalimantan -Pulau Laut, kawasan ekonomi khusus (KEK) Mekar Putih, pelabuhan internasional Mekar Putih di Kotabaru, jalan lintas tengah Pulau Laut, bendungan kusan, riam kiwa, bendungan pancur Hanau, jalan Halong (Kalsel)- Paser (Kaltim), Lintas Tengah Pulau Kalimantan, jembatan penghubung Barito II, dan lainnya.
Paparan lain yang disampaikan Ariadi Noor terkait Gebang Logistik Kalimantan.
Di bagian penutup, Sekdaprov Roy, menyampaikan beberapa arahan lagi terkait peningkatan investasi di Banua, antara lain, jika sektor investasi yang dominan, sektor pertambangan batubara misalnya, maka dicari formula yang tepat untuk menarik minat investor dan Pemprov Kalsel ujarnya siap mensupport.
Soal impor, perlu diperhatikan sektor apa di Kalsel yang perlu didorong lagi di daerah. (sal/iwn/jp).