TAMIANG LAYANG- Pemerintah Kabupaten Barito Timur menggelar expose akhir penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) Lima Pilar Kabupaten Barito Timur Tahun 2025-2045, Rabu (11/12).
Acara yang dilaksanakan di Aula Kantor Bapplitbangda Barito Timur tersebut dihadiri Kepala OPD Lingkup Pemkab Bartim, Sekretaris, Para Kabid, Camat, dan tamu undangan lainnya.
Pj Bupati Barito Timur, Indra Gunawan, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Hotmaria Manik, mengatakan, bahwa GDPK 5 Pilar ini disusun dalam upaya merencanakan pembangunan yang dapat menciptakan masyarakat Barito Timur memiliki kualitas hidup yang layak, sehat, nyaman bagi penduduknya untuk memenuhi hak-hak dasar hidup yang dikemas dalam program pembangunan daerah.
Menurutnya, perwujudan pembangunan kependudukan dirancang sebagai upaya menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera serta mampu mencukupi kebutuhan material dan spiritualnya secara keberlanjutan.
"Oleh karena itu, pembangunan diarahkan pada upaya memanipulasi kondisi wilayah Barito Timur agar memiliki kepadatan penduduk terkendali dengan daya dukung lahan mampu menciptakan lingkungan yang sehat," tutur Hotmaria Manik.
Ia menjelaskan, bahwa lingkungan sehat dapat ditinjau dari tingkat kepadatan penduduk dan rumah tinggalnya serta kecukupan masyarakat dalam memperoleh kebutuhan dasar seperti pangan, akses kesehatan dan lapangan kerja.
"Hal itu menggambarkan bahwa tercapainya indikator kependudukan dilakukan melalui regulasi yang mampu mendinamisasi dalam pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk, pembangunan keluarga, mobilitas penduduk, serta penataan administrasi kependudukan yang tersusun secara sinergis dalam data dan informasi kependudukan," terang Hotmaria.
Dikatakannya, informasi itu perlu berintegrasi dan bersinergi dengan sektor lain yang secara langsung mempengaruhi indikator kependudukan seperti sektor pangan, ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, dan ketahanan keluarga dan lain-lain.
"Sehingga grand design kependudukan Barito Timur memang harus disusun secara sinergis dengan melibatkan masalah pokok yang mempengaruhi kependudukan atas sektor-sektor penting tersebut," katanya.
Ia menambahkan, bahwa kajian grand design pembangunan kependudukan Barito Timur ini disusun secara strategis melalui potret kependudukan secara kuantitatif dan kualitas penduduk termasuk di dalamnya IDM dalam struktur indikator pembangunan SDM.
"Dengan data awal daya dukung wilayah yang mampu menyediakan kebutuhan penduduk secara lahiriah dan batiniah sehingga produk regulasi kependudukan dapat dikonstruksi dalam indikator-indikator yang mampu menjawab persoalan utama dalam subyek pembangunan, yaitu manusia," katanya.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaaan tim Ahli dari Universitas Lambung Mangkurat yang sudah bekerjasama dengan Pemkab Barito Timur dalam menyusun Grand Design Pembangunan Kependudukan Lima Pilar Tahun 2025-2045 di Kabupaten Barito Timur.
"Demikian juga terima kasih kami kepada pihak BKKBN Perwakilan Kalimantan Tengah sebagai partner Pemkab Bartim dalam melaksanakan program pembangunan kependudukan," ucapnya.
Ia berharap, semua tim koordinasi 5 pilar Pokja dari berbagai unsur dan OPD lintas program, lintas sektor dapat bersinergitas dengan maksimal dan benar-benar dapat melaksanakan komitmen yang kemaren sudah ditandatangani bersama saat expose awal dan sosialisasi GDPK pada bulan September yang lalu serta dapat melaksanakan program kegiatan sesuai Surat Edaran tentang Pelaksanaan GDPK.
"Semoga semua tahapan alur kegiatan dapat terlaksana dengan baik sampai dihasilkannya suatu produk regulasi Peraturan Daerah Kabupaten Barito Timur tentang GDPK 5 Pilar di Barito Timur seperti aksi perubahan yang digagas peserta Diklat PKA di PPSDM Bandung kemaren yaitu, Sinergitas Kependudukan melalui Grand Design Pembangunan Lima Pilar (Si Keren Bang Imar)," harapnya. (zi/jp).