BANJARBARU- Plh Gubernur Kalsel, Roy Rizali Anwar, menyambut baik dan menyatakan siap mendukung program pemerintah Cetak Sawah Rakyat (CSR) dalam rangka swasembada pangan, yang merupakan program dari Presiden RI, Prabowo Subianto.
Hal tersebut disampaikan Roy dalam sambutannya pada acara Rapat Koordinasi Perkembangan Cetak Sawah di Kalimantan Selatan, yang turut dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, di Grand Qin Hotel Banjarbaru, Senin (4/11) siang.
Roy menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang kepada Menteri Pertanian RI, H Andi Amran Sulaiman yang menunjukkan perhatian besar Pemerintah Pusat terhadap pengembangan lahan pertanian di daerah.
"Kalimantan Selatan diketahui menjadi salah satu kawasan prioritas dalam pengembangan sawah baru. Perluasan lahan ini dilakukan melalui pengolahan lahan-lahan yang tidak produktif, yang merupakan sebuah kehormatan sekaligus peluang besar bagi kami,” ungkapnya.
Menurutnya, program Cetak Sawah Rakyat sangat penting untuk meningkatkan produksi pangan di wilayah tersebut, sekaligus memberikan peluang kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Dirinya juga melaporkan bahwa realisasi target optimasi lahan rawa seluas 46.340 hektare telah mencapai 41.829 hektare. Sementara target kegiatan pompanisasi seluas 23.433 hektare. Bahkan telah melampaui target dengan capaian 27.894 hektare atau 119,03 persen.
Selain itu, progres program cetak sawah di Kalimantan Selatan ditargetkan selama empat tahun dengan luas 500.000 hektare dan memiliki potensi cetak sawah hingga 530.000 hektare.
"Perluasan lahan melalui program Cetak Sawah ini saya yakini akan mendorong peningkatan produksi pertanian di Banua Kalimantan Selatan. Sekali lagi, Pemprov Kalsel menyatakan siap mendukung pelaksanaan program ini, dan kami juga mengajak seluruh kepala daerah kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan untuk berkoordinasi dan menyelaraskan langkah demi suksesnya program ini,” tegas Roy.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI, H Andi Amran Sulaiman, menyampaikan, bahwa Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program cetak sawah untuk mewujudkan swasembada pangan yang berfokus pada daerah strategis. Salah satunya yakni Kalimantan Selatan.
Menurutnya, hingga tahun 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan untuk mencetak sawah baru seluas 1 juta hektare.
Andi Amran juga menyampaikan, bahwa cetak sawah baru ini bertujuan untuk mengatasi alih fungsi lahan dan menjaga ketahanan pangan nasional.
"Program cetak sawah ini diperlukan untuk mencapai cita-cita kedaulatan pangan Indonesia,” jelasnya.
Untuk diketahui, Kalimantan Selatan sendiri ditargetkan membuka 500 ribu hektare sawah baru melalui program CSR ini dengan rincian KabKabupaten Sulu Sungai Selatan target seluas 58.987 Ha, Kabupaten Hulu Sungai Tengah target seluas 23.611 Ha, Kabupaten Hulu Sungai Utara target seluas 40.252 Ha, Kabupaten Tanah Laut target seluas 36.274 Ha, Kabupaten Tapin target seluas 41.995 Ha, Kabupaten Banjar target seluas 26.103 Ha, Kabupaten Barito Kuala target seluas 32.602 Ha, Kabupaten Kotabaru target seluas 94.736 Ha, Kabupaten Tanah Bumbu target seluas 26.825 Ha, Kabupaten Balangan target seluas 8.365 Ha, Kota Banjarbaru target seluas 11.434 Ha, Kota Banjarmasin target seluas 1.321 Ha, dan Kabupaten Tabalong target seluas 84.706 Ha.
Program ini akan melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok tani, lembaga swadaya masyarakat, pesantren, dan kelompok masyarakat lainnya, dengan syarat lahan minimal 5 hektare dan memiliki sumber air. Selain itu, lahan yang diusulkan harus berada di luar kawasan hutan dan tidak dalam status sengketa (clean and clear).
Dalam rakor tersebut turut hadir Ketua DPRD Kalsel, Supian HK, Danrem 101/Antasari, Kapolda Kalsel, dan Pimpinan Forkopimda Kalsel, Bupati/Walikota se-Kalsel, Kapolres dan Dandim se-Kalsel, Pimpinan Instansi Vertikal dan Pimpinan SOPD Pemprov dan Pemkab/Pemkot se- Kalimantan Selatan. (md/mah/jp).
