MARABAHAN- Group Sinoman Hadrah Ambun Sihai Desa Belandean, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala iringi perkawinan Muhammad Jaini dan Isna Yunitaku, Minggu (3/11).
Terlihat, Group Sinoman Hadrah Ambun Sihai Desa Belandean ini tampil dengan memukai. Para pemain hadrah sangat bersemangat, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa, baik laki-laki dan perempuan.
Pemain hadrah penuh semangat gerakan demi gerakan di iringi dengan lantunan syair hadrah yang sudah sering kali dibawakan setiap kali ditampilkan di acara perkawinan.
Ketua Group Sinoman Hadrah Ambun Sihai Desa Belande, Saif, menyampaikan, syukur karena pihaknya kembali tampil menjadi penggiring hajatan kawinan.
"Ini merupakan yang ke empat kalinya kami tampil di hajatan kawinan," ujar Saif.
Menurutnya, Sinoman Hadrah Desa Belandean ini sudah lama tidak tersentuh, bahkan hampir puluhan tahun vakum.
"Namun, sejak tahun 2024 ini, dan dibawah pimpinan Kepala Desa Belandean, Elly Rahmah, kita kembali hidupkan sinoman hadrah ini, dan kita beri nama Group Sinoman Hadrah Ambun Sihai," jelasnya.
Sekedar informasi, tradisi Sinoman Hadrah di Kalimantan Selatan telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari pernikahan Adat Banjar. Tradisi ini bukan sekadar hiburan semata, melainkan juga sebuah ungkapan syukur dan kegembiraan dalam menyambut pernikahan.
Sinoman Hadrah merupakan sekelompok pemain musik yang menggunakan alat musik tradisional seperti gendang, rebana, dan tambur, yang selalu hadir untuk mengiringi setiap langkah pernikahan adat Banjar.
Pada setiap pernikahan adat Banjar, Sinoman Hadrah memainkan peran penting dalam mengisi suasana dengan keceriaan dan semangat. (zi/jp).
