BANJARMASIN- Sekolah Tinggi Kesehatan ISFI Banjarmasin menggelar sidang Senat terbuka, Kamis (3/10) di Banjarmasin, dalam rangka Wisuda Tahun Anggaran 2024- 2025 Program Studi S1 Farmasi Klinis dan Komunitas angkatan III, dan D3 Farmasi Angkatan XIII Tahun 2024.
Turut hadir, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Hj Husnul Khatimah sekaligus menyampaikan sambutannya.
Disebutkan, data BPS Tahun 2023 mencatat di Provinsi Kalsel terdapat 1.981 apoteker lulus sarjana farmasi setiap tahunnya yang disusul dengan menempuh pendidikan profesi.
Gubernur Paman Birin mendorong jumlah ini terus bertambah dan tersebar secara merata di 13 kabupaten/kota di Kalsel, sehingga tidak terjadi penggemukan kuantitas nakes di suatu wilayah, dan kekurangan di wilayah lainnya.
Oleh sebab itu, gubernur mendorong Stikes ISFI agar membantu mengakomodasi penyebaran lulusannya, melalui penguatan jejaring dengan fasilitas kesehatan di berbagai kota/kabupaten, sehingga mempercepat daya serap angkatan kerja sekaligus mempercepat pemenuhan kebutuhan nakes.
Disampaikan juga pesan Gubernur Paman Birin, bahwa kelulusan bukanlah akhir dari perjalanan, justru merupakan awal pengabdian. Seorang apoteker memiliki panggilan jiwa untuk memberikan pelayanan kesehatan profesional pada pasien. Apoteker juga dituntut memiliki karakter teliti dan cekatan di segala kondisi, punya kepedulian tinggi, serta mampu berkomunikasi dengan baik.
Sementara itu, Ketua Stikes ISFI Banjarmasin, Erna Prihandiwati, menyebutkan, bahwa saat ini pihaknya mewisuda 62 orang sarjana D3 sehingga total lulusan ditempatnya mencapai 1.125 orang. Sedangkan pada program sarjana diwisuda 47 orang dari lulusan di 3 angkatan, total mencapai 1.172 lulusan.
Menurutnya, Stikes ISFI senantiasa membenahi tata kelola dengan baik agar tercipta hubungan yang produktif diantara para pemangku kepentingan dalam berbagai kewenangan.
Pihaknya juga selalu berupaya membangun iklim yang kondusif bagi terlaksananya proses belajar mengajar dalam berbagai kondisi dengan pemanfaatan teknologi. (sal/mah/jp).