TAMIANG LAYANG- Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Barito Timur, menyelenggarakan sosialisasi terkait Peningkatan Keikutsertaan pria dalam Ber-KB, di Aula Kantor Kecamatan Dusun Timur, Kamis (10/10).
Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas PPPAKB selaku mentor, Camat Dusun Timur, Kapolsek, tokoh agama, Kepala KUA, Kepala Puskesmas, Kepala Desa, PKB/PLKB Kecamatan Dusun Timur dan seluruh Pegawai di Lingkungan DPPPAKB Kabupaten Barito Timur.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Implementasi Aksi Perubahan Kinerja Organisasi dalam rangkaian Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) salah satu Pejabat administrator di DPPPAKB yaitu, Kepala Bidang KBKS.
Adapun aksi perubahan tersebut diberi judul "Peningkatan Keikutsertaan Pria Ber-KB Melalui Advokasi dan Edukasi Keluarga Berencana Pria (AKSI KEREN PRIA) Pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Barito Timur.
AKSI KEREN PRIA merupakan suatu terobosan untuk meningkatkan partisipasi pria dalam ber-KB, sehingga ada kesetaraan antara pria dan wanita selaku patner reproduksi dalam ber-KB.
Dalam sosialisasinya, Navira Mayangsari, menjelaskan, bahwa pria yang menjadi akseptor di Kabupaten Barito Timur hanya 0,0012% (New SIGA,2024). "Artinya tingkat partisipasi pria ber-KB masih rendah," ujarnya.
Menurutnya, hal ini diakibatkan karena minimnya akses laki-laki terhadap perolehan informasi terkait pelayanan KB dan Kespro.
"Selain itu, adanya public image di keluarga bahwa KB tugasnya perempuan, metode kontrasepsi yang ada masih terbatas, belum memanfaatkan platform media digital untuk melakukan advokasi dan edukasi serta adanya rumor yang berkembang sehingga membuat pria takut ber-KB," jelas Navira Mayangsari.
Disamping itu, DPPPAKB juga mengundang salah satu Akseptor KB Pria yang sudah MOP beliau dihadirkan sebagai Role Model yang dapat memberikan testimoni kepada peserta sosialisasi.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat bagi peserta sehingga dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang KB pria serta mengubah persepsi yang berkembang di masyarakat sehingga partisipasi pria dalam ber-KB meningkat. (iwn/jp).
