TAMIANG LAYANG- Polres Barito Timur, Polda Kalimantan Tengah melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Telabang 2024, di halaman mapolres setempat, Senin (14/10).
Apel tersebut dipimipin langsung oleh Kapolres Barito Timur, AKBP Viddy Dasmasela, dengan peserta apel yang terdiri dari pasukan Polres Bartim, dan Dishub Barito Timur.
Hadir dalam apel tersebut, Asisten I Setda Bartim, Pabung 1012/Buntok, Kadis Perhubungan Bartim, Wakapolres Bartim, PJU Polres Bartim, dan Personel Polres lainnya.
Operazi Zebra Telabang 2024 yang akan berlangsung selama 14 hari dari tanggal 14 Oktober sampai dengan 24 Oktober 2024 ini mengusung tema "Melalui Operasi Zebra 2024 Dalam Rangka Mendukung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Serta Mengajak Masyarakat untuk Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Kamseltibcarlantas yang Aman dan Nyaman.
Kapolda Kalteng, Irjen Pol. Djoko Poerwanto, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kapolres Barito Timur, AKBP Viddy Dasmasela, menyampaikan, bahwa operasi ini melibatkan 358 personel, yang terdiri dari 93 personel Polda Kalteng dan 265 personel Polres jajaran.
"Tujuannya untuk menurunkan jumlah kejadian serta fatalitas korban lakalantas, meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas dan menciptakan Kamseltibcarlantas serta mendukung kelancaran proses Pilkada pada tahun 2024," katanya.
Ia menjelaskan, bahwa pada Operasi Zebra ini, pada minggu pertama meliputi kegiatan preventif dan represif. Kemudian, minggu kedua kegiatan represif, preentif, dan preventif.
"Sasaran operasi yaitu, segala bentuk potensi gangguan, baik yang menyebabkan potensi kemacetan, pelanggaran dan lakalantas, baik pada saat maupun pasca operasi berlangsung," terang Viddy.
Viddy menyebutkan, bahwa berdasarkan data Ditlantas Polda Kalteng selama 2024 dari bulan Januari hingga September, terdapat sebanyak 909 kejadian kecelakaan lalu lintas, dengan rincian korban luka ringan 994 orang, luka berat 81 orang, dan meninggal dunia 245 orang.
Jika dibandingkan tahun 2023, periode dari bulan Januari hingga September, sebanyak 876 kejadian, dengan rincian korban luka ringan 994 orang, berat 61 orang, dan meninggal dunia 235 orang.
"Dari data tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat kenaikan lakalantas sebesar 33 kejadian. Selain itu, juga disimpulkan bahwa turunnya tingkat kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas di wilayah Kalimantan Tengah," tutur Viddy.
Viddy menambahkan, bahwa saat ini, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur telah memasuki tahapan kampanye, yang tentunya diikuti oleh mobilisasi masyarakat, baik dari kelompok calon pendukung maupun masyarakat umum lainnya.
"Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu pemahaman yang baik tentang tata tertib berlalu lintas, khususnya pada saat mobilisasi kelompok masyarakat pendukung atau masyarakat pengguna jalan lainnya," katanya.
Berdasarkan kondisi tersebut, lanjut Viddy, untuk dapat tetap mempertahankan dan menjaga Kamseltibcarlantas yang kondusif. Maka dari itu, dilaksanakan cipta kondisi sebelum pelaksanaan pemungutan suara dan pelantikan Presiden dan Wapres melalui operasi kepolisian dengan sandi Operasi Zebra Telabang 2024.
Lebih lanjut Viddy, dengan adanya dinamika mobilisasi dari pada dampak adanya rangkaian Pilkada dan pelantikan Presiden dan Wapres menuju pergerakan masa dari tempat kampanye, dan lokasi-lokasi lain dari pada rangkaian kegiatan tersebut.
"Untuk itu, diperlukan langkah-langkah awal yang menyentuh kelompok masyarakat yang nantinya akan berpotensi untuk melaksanakan mobilisasi, sehingga pemahaman dan tanggung jawab moral dalam rangka menjaga kondusifitas Kamseltibcarlantas terbentuk sejak awal sebelum kegiatan pemungutan suara terlaksana, yang pada akhirnya kita dapat menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalulintas menjelang pada saat pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wapres serta Pilkada 2024 di wilayah Hukum Polda Kalimantan Tengah sehingga terciptanya Kamseltibcarlantas yang kondusif," katanya lagi.
Diakhir sambutannya Viddy juga menekankan, kepada seluruh personel agar selama operasi berlangsung untuk melakukan deteksi dini penyelidikan dan memetakan lokasi atau tempat yang rawan terhadap kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintaslintas.
Kemudian, melaksanakan pembinaan dan penyuluhan kepada seluruh masyarakat tentang Kamseltibcarlantas berupa kegiatan sosialisasi, penyuluhan melalui pemasangan spanduk, bener, baliho dan penyebaran pamflet dan stiker melalui media cetak, elektronik, dan sosial.
Lalu, melaksanakan edukasi dan membangun kesadaran masyarakat untuk tertib berlalulintas, melaksanakan penegakkan hukum secara elektronik, serta teguran subyektif dan humanis terhadap masyarakat yang melakukan pelanggaran lalu lintas.
"Selanjutnya, lakukan Operasi Zebra Telabang 2024 ini dengan baik tanpa menimbulkan konplin dari masyarakat pada saat pelaksanaan operasi tidak melakukan kegiatan yang kontra produktif yang dapat merusak nama kesatuan dan institusi Polri, dan selalu memanjatkan do'a agar Operasi Zebra Telabang 2024 ini dapat menciptakan situasi yang kondusif serta dapat memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat," demikian Viddy Dasmasela. (iwn/jp).