BANJARMASIN- Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan upacara Peringatan Wafat ke-162 Tahun Pahlawan Nasional Pangeran Antasari, Jum'at (11/10) di Kompleks Pemakaman Masjid Jami Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.
Upacara diikuti unsur forkopimda atau yang mewakili, anggota TNI dan Polri, jajaran Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kalsel, pejabat SOPD Lingkup Pemprov, perwakilan LSM/Ormas, pelajar/mahasiswa, dan juriat Pangeran Antasari.
Apel peringatan yang dimulai tepat pukul 08.00 WITA ini dipimpin Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Politik dan Hukum, Adi Santoso mewakili Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor.
Selain melakukan prosesi tabur bunga di atas makam Pangeran Antasari dan keluarga lainnya, peringatan wafat yang digelar setiap tahun ini, juga menyerahkan bantuan tali asih kepada para juriat atau keturunan Pangeran Antasari.
Gusti Noor Aina, keturunan ke-4 Pangeran Antasari, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah provinsi yang rutin melakukan peringatan wafat Pangeran Antasari disertai penyerahan bantuan untuk keluarga.
Satu hal yang diharapkan ujarnya, area makam jika memungkinkan, bisa lebih diperluas dan dilengkapi fasilitas lain seperti tempat wudhu dan toilet.
Sementara itu, Adi Santoso menyebutkan, terkait upaya perluasan area makam ini, pihaknya sudah mengupayakan beberapa tahun lalu, bahkan disediakan anggaran khusus.
Namun, ujar Adi yang pernah menjabat Kepala Dinas Sosial itu, terkendala dengan pembebasan lahan area bagian belakang makam.
"Karena pihak keluarga pemilik lahan tidak setuju, jadi uang itu dikembalikan, kita tidak bisa memaksakan, padahal maksud kita biar area makam lebih representatif,” ujarnya.
Dikatakannya, perbaikan dan pemeliharaan area makam tetap dilakukan, seperti meninggikan bagian lantai dan sebagainya.
Terkait peringatan wafat Pangeran Antasari, diharapkan selalu menjaga semangat perjuangan, cinta tanah air dan Banua Kalsel.
Pada upacara itu, dibacakan sejarah singkat Pangeran Antasari oleh Ketua LVRI Kalsel, Sandimin dan pesan-pesan Pangeran Antasari disampaikan Adi Santoso selaku pimpinan apel.
Adapun ketujuh butir pesan yang disampaikan, Haram Manyarah Waja sampai Kaputing, Lamun Tanah Banyu Kita Kada Handak di Lincai Urang, Jangan Bacakut Papadaan Kita, Lamun Handak Tulak Manyarang Walanda, Baikat Hati di Tali Sindat.
Pesan keempat, Jangan Mati Paharatan Bukah, Matilah Kita di Jalan Allah, kelima yakni, Siapa Nang Babaik-baik Wan Walanda, Tujuh Katurunan Kahada Aku Sapa.
Pesan keenam, Amun Kita Sudah Sapakat Handak Mahinyik Walanda, Janganlah Walanda Diberi Muha, Badaras Pagat Urat Gulu Amun Manyarah Kahada, dan terakhir yakni Haram Dijamah Walanda, Haram Diriku Dipanjara. Haram Negeriku Dijajah. (sal/mah/jp).