BANJARBARU- Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin, menegaskan, bahwa meskipun inflasi di Kalsel relatif rendah dibandingkan beberapa provinsi lain di Indonesia, kewaspadaan terhadap potensi lonjakan harga tetap harus dijaga.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Paman Birin melalui Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rusdi Hartono, usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual di Command Center Setdaprov Kalsel, Rabu (2/10) pagi.
“Provinsi Kalsel termasuk provinsi yang mengalami inflasi, meski cukup kecil yaitu, 0,07%. Namun, kita tetap waspada agar kondisi ini bisa terus kita jaga dan tidak terjadi lonjakan harga bahan pangan yang signifikan di kemudian hari,” ujar Rusdi Hartono.
Di sisi lain, Gubernur Kalsel Paman Birin juga menginstruksikan kepada seluruh seluruh jajarannya agar meningkatkan sinergi dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Salah satu langkah yang diutamakan adalah optimalisasi program-program yang mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Waspada terhadap inflasi tidak hanya soal menjaga harga, tetapi juga memastikan ketersediaan pangan dan stabilitas ekonomi masyarakat di tengah perubahan global yang semakin dinamis,” jelas Rusdi Hartono.
Tampak hadir mendampingi Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rusdi Hartono yaitu, sejumlah perwakilan SOPD terkait lingkup Kalsel, perwakilan BPS Kalsel, Bulog Divre Kalsel, serta perwakilan KADIN Kalsel.
Rapat Koordinasi (Rakor) yang rutin diselenggarakan setiap minggu di ruang Sasana Bakti Nusantara Kantor Kementrian Dalam Negeri di Jakarta tersebut dipimpin oleh Plh Sekretaris Jendral Kemendagri, Komjen. Pol. Drs. Tomsi Tohir.
Berfokus pada pembahasan tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga nasional minggu ke-4, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar, dan Deputi III bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden (KSP), Edy Priyono.
Keduanya memberikan paparan mendalam mengenai perkembangan inflasi terkini, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengendalikannya.
Dalam paparannya, Amalia Adininggar menyampaikan data-data terbaru mengenai inflasi yang diperoleh BPS.
Sementara itu, Edy Priyono memberikan perspektif dari sisi kebijakan pemerintah terkait upaya pengendalian inflasi. (rfq/mah/jp).