MARABAHAN- Kepala Desa Pulau Sugara, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Arafik, mengeluhkan terkait kondisi lampu penerang jembatan yang tidak berfungsi lagi.
"Hal ini menyebabkan gangguan pada kapal- kapal yang lewat di sekitar pulau tersebut," kata Arafik ketika dibincangi awak media ini di ruang kerjanya, Rabu (23/10).
Menurutnya, lampu penerangan jembatan itu telah mati selama beberapa bulan terakhir, dan menjadi masalah serius karena pulau ini memiliki frekuensi lalu lintas kapal yang cukup tinggi.
"Kondisi minimnya penerangan pada jembatan menyulitkan navigasi kapal-kapal yang melewati daerah tersebut, dan meningkatkan risiko kecelakaan serta membahayakan keselamatan pelayaran kapal-kapal," ujar Arafik.
Arafik juga prihatin dengan tidak berfungsinya lampu penerang jembatan itu. Bukan hanya merugikan aktivitas sehari-hari warga Pulau Sugara, tetapi juga dapat menimbulkan risiko kecelakaan kapal.
"Ini harus segera perlu tindakan perbaikan untuk memastikan keselamatan semua pengguna laut di sekitar pulau," ujar Arafik.
Ia mengatakan, bahwa ada 9 lampu tenaga surya yang ada dijembatan itu, lampu penerang jalan ini sudah mati sejak tahun 2016 sampai sekarang.
"Biaya perbaikan lampu jembatan itu cukup mahal, dan kami hanya berharap kepada pemerintah daerah melalui organisasi perangkat daerah terkait," kata Arafik.
Ia juga menyampaikan, bahwa mereka telah berupaya memberikan laporan dan permintaan perbaikan kepada pihak terkait, namun hingga saat ini belum ada tindakan yang diambil.
"Oleh karena itu, saya berharap agar pemerintah daerah segera menanggapi keluhan ini dengan serius dan melakukan perbaikan secepat mungkin," harapnya.
Arafik juga berharap, agar segera merespons keluhan itu dan melakukan perbaikan lampu penerang jembatan itu untuk mengembalikan kondisi keamanan dan kelancaran lalu lintas kapal di sekitar Pulau Sugara. (lim/tur/jp).