KANDANGAN- Ketua Dekranasda Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hj Mutia Anwary Endri, didampingi oleh Wakil Ketua Dekranasda HSS, Ir. Hj Yustika Elyani, hadir untuk memberikan dukungan kepada para pengrajin sasirangan asal HSS yang berpartisipasi dalam Lomba Desain Motif Sasirangan Pewarna Alam. Acara yang diadakan di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Selatan, di Jl. A. Yani Km 5,5 ini diikuti oleh 23 pengrajin dari 12 kabupaten/kota di seluruh Kalimantan Selatan, Senin (28/10).
Dalam acara ini, turut hadir Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan, pejabat Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel, dan anggota pengurus Dekranasda. Lomba ini merupakan salah satu inisiatif penting Dekranasda Provinsi Kalsel dalam mendukung pengembangan dan pelestarian motif sasirangan berbasis pewarna alam.
Dalam sambutannya yang disampaikan oleh Sekretaris Dekranasda Provinsi Kalsel, Ir. Kriswibowo, ditekankan bahwa kegiatan ini adalah ajang tahunan yang bertujuan untuk mendorong para pengrajin sasirangan menciptakan motif-motif yang lebih diminati oleh konsumen masa kini.
"Kegiatan ini adalah kegiatan rutin dari Dekranasda untuk mendorong motif sasirangan menyesuaikan dengan keinginan konsumen,” ujarnya.
Ianmenambahkan, bahwa penggunaan pewarna alami dalam pembuatan sasirangan memberikan tantangan tersendiri. Proses pewarnaan membutuhkan beberapa tahap agar dapat menghasilkan warna yang konsisten dan berkualitas. Namun, tantangan ini justru memperkuat komitmen para pengrajin dan Dekranasda untuk menghadirkan produk yang lebih ramah lingkungan serta memperkenalkan kain sasirangan khas Kalimantan Selatan ke dunia internasional.
Dewan juri dalam lomba ini terdiri dari Fahruzzaini, Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Sasirangan Kalimantan Selatan, Raudati Hildayati, ST, M.Eng, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, serta Heny Rusilawaty, pengurus Dekranasda Provinsi Kalimantan Selatan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kain sasirangan berbasis pewarna alam semakin dikenal dan dicintai, tidak hanya di kalangan masyarakat lokal, namun juga masyarakat luas. (ari/jp).