PURUK CAHU- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), di GPU Tira Tangka Balang, Rabu (28/8).
Rapat koordinasi tersebut dibuka secara resmi oleh Pj Sekda Mura, Rudie Roy, dan dihadiri Plt. Kepala Disdalduk KBP3A, Lynda Kristiane, Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Kepala Puskesmas, Camat se- Murung Raya dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya Pj Sekda Kabupaten Mura, Rudie Roy, mengajak semua pihak terkait, baik pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha untuk bergerak bersama-sama dengan tujuan menuntaskan permasalahan yang menimbulkan resiko stunting, baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitive.
"Mari kita bersama-sama bergandeng tangan, saling berkoordinasi untuk mencapai tujuan yang mulia yaitu, menyiapkan generasi penerus kita yang sehat, cerdas dan berkualitas. Salah satu langkah yang dilakukan yaitu, mendorong masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin, baik pemeriksaan ibu hamil, pemantauan tumbuh kembang balita, imunisasi, pemeriksaan penyakit sesuai siklus hidup,” tuturnya.
Rudie Roy mengatakan, intervensi gizi dilakukan dengan cara mensosialisasikan kepada kader, orang tua yang mempunyai baduta dan balita tentang pemberian makanan makanan yang sehat dan bergizi dan berimbang.
"Sedangkan intervensi sensitive, seperti penyediaan air bersih, jamban yang sehat, promosi program keluarga berencana, pendidikan dan peningkatan ketahanan pangan di tingkat keluarga juga perlu diperhatikan untuk pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Murung Raya," jelas Rudie Roy.
Sementara itu, Plt. Kepala Disdalduk KBP3A Mura, Lynda Kristiane menyampaikan, bahwa hasil intervensi serentak kemarin sudah tercapai 100 persen, dan data yang akurat tersebut akan menjadi acuan untuk terus meningkatkan kecepatan penurunan stunting di Kabupaten Murung Raya.
"Sementara untuk saat ini ada tiga desa yang menjadi lokus utama penurunan stunting yaitu, Desa Purnama, Desa Mangkahui, dan Desa Panuut," ungkapnya. (dsk/maya/jp).