BREAKING NEWS

Senin, 30 September 2024

Pemkab Barito Utara Gelar Lomba Bercerita Bahasa Daerah

MUARA TEWEH- Pemerintah Kabupaten Barito Utara melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) menggelar Lomba Bercerita Bahasa Daerah (Bahasa Bakumpai, Tewoyan, Dusun Malang dan  Dusun Bayan), Sabtu (28/9). 

Acara yang dilaksanakan di Aula Disbudparpora tersebut dibuka oleh Staff Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Barito Utara, drg. Dwi Agus Setijowati. 

Pj Bupati Barito Utara, Muhlis, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Barito Utara, drg Dwi Agus Setijowati, mengatakan, bahwa pengaruh modernisasi dan digitalisasi saat ini sangat besar, terutama bagi generasi muda, banyak yang tidak perduli akan budayanya sendiri, terutama dalam hal bahasa daerah yang dimilikinya. 

"Hal semacam ini perlu kita hindari, jika tidak bahasa daerah akan punah, pada faktanya kebanyakan masyarakat merasa bahwa bahasa daerah itu adalah kampungan atau ketinggalan zaman tidak gaul dan sebagainya. Hal ini suatu pemikiran yang salah dan keliru karena sebenarnya bahasa daerah adalah suatu kebanggaan, sebagaimana dalam amanah UUD NKRI 1945 pasal 32 ayat 2 disebutkan “bahasa daerah sebagai kekayaan  budaya nasional". Oleh karena itu, saya mengajak kepada kita semua untuk  melindungi dan menjaga bahasa daerah serta mewariskannya kepada anak cucu kita," tegasnya. 

Ia berharap, dengan kegiatan lomba bercerita bahasa daerah, dapat menjadi pemacu semangat para pelajar untuk melestarikan kebudayaan dan bahasa lokal daerah khususnya Kabupaten Barito Utara. 

Sementara itu, Hj Annisa Cahyawati selaku Kepala Disbudparpora menyampaikan, bahwa peserta yang mengikuti lomba bercerita Bahasa Bakumpai, Tewoyan, Dusun Malang dan  Dusun Bayan ini berjumlah 124 orang yang merupakan siswa/siswi SLTP/SLTA sederajat.

"Tujuan digelarnya lomba ini adalah upaya untuk mempertahankan dan melestarikan bahasa daerah di Kabupaten Barito Utara, terutama bahasa dayak bakumpai, tawoyan, dan dusun malang yang menjadi bahasa mayoritas di Kabupaten Barito Utara," ujarnya. 

Ia mengatakan, melestarikan bahasa daerah agar tidak hilang tergerus oleh hiruk pikuknya kemajuan jaman kemajuan teknologi, dan kemajuan  budaya luar.

"Jadi, kita mengupayakan untuk melakukan pelestarian sehingga generasi muda kita tertanam rasa cinta bangga dan rasa memiliki Bahasa Daerah kita yang disebut Bahasa Ibu," jelasnya. (dsk/my/jp). 

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes