BATULICIN- Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, H Supian HK, turut serta hadiri Soft Launching Implementasi Biodiesel B-50 Menuju Indonesia Mandiri Energix di Pabrik Biodiesel PT. Jhonlin Agro Raya Tbk Batulicin, Minggu (18/8).
Soft Launching Biodiesel B-50 atau bauran Solar dengan 50% minyak sawit ini ditandai dengan penekanan sirine oleh Menteri Pertanian (Mentan) Dr. Ir. H Andi Amran Sulaiman, M.P. Dilanjutkan dengan pengisian biodiesel B-50 ke kendaraan operasional.
Sebagai wakil rakyat, Supian HK mengapresiasi atas terselenggaranya soft launching ini. Menurutnya, hal ini sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Kalsel untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit melalui Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
"Alhamdulillah soft launching tadi berjalan dengan lancar, terimakasih kepada PT. Jhonlin Agro Raya yang sudah menginisiasi peluncuran Biodiesel B-50 ini dan menjadikan Kalsel sebagai daerah pertama untuk pelaksanaan B-50 ini. Tentunya hal ini sejalan dengan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan PSR," ucapnya.
Politisi senior partai Golkar tersebut berharap, dengan dilaksanakannya soft launching ini dapat menjadi momentum dan komitmen bersama untuk mengembangkan inovasi di bidang pertanian khususnya daerah Kalsel.
"Semoga inovasi ini dapat meningkatkan produktivitas kepada pelaku pertanian sehingga para petani lebih sejahtera lagi dan mampu membangkitkan perekonomian di Kalsel mengingat daerah kita sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN)," harapnya.
Sementara itu, Mentan RI, Amran Sulaiman mengatakan, dunia saat ini sedang krisis energi dan pangan. Menurutnya, solusi dari kedua krisis tersebut ada di Indonesia.
"Dunia lagi krisis pangan dan energi, tapi kedua krisis tersebut solusinya ada di Indonesia. Solusi pangan, Insya Allah kita akan menjadi lumbung pangan dunia kalau kita bisa konsisten 3 tahun ke depan, apalagi kita akan membangun lumbung pangan di Papua seluas 1 juta hektare,” ujarnya.
Mentan RI juga mengatakan, bahwa Indonesia khususnya Kalsel merupakan daerah penghasil sawit terbesar. Dengan adanya soft launching B-50 ini, Indonesia diharapkan ikut andil dalam menangani krisis energi dunia.
Ia menyebutkan, bahwa launching ini sebagai salah satu tonggak sejarah bagi Indonesia, B-50 ini sangat penting, sangat strategis dan bisa dijadikan politik ekonomi bagi dunia dan ini kekuatan bersama.
"Bayangkan B-50 Indonesia memiliki 58%, kalau ini bisa kita kelola dengan baik sebagaimana arahan dari Pak Presiden, Indonesia bisa menjadi pengendala pangan dan energi di dunia nantinya," jelasnya. (sar/mah/jp).