BUNTOK- Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Selatan, Yoga Prasetianto Utomo, ikuti secara daring rapat koordinasi optimalisasi lahan (opla) dan cetak sawah Provinsi Kalimantan Tengah bersama Menteri Pertanian RI, Senin (19/8).
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaeman mengingatkan semua pihak terkait untuk menjaga ketersediaan pupuk dalam mendukung kegiatan optimasi lahan di Kalteng.
‘’Saya berharap Kalteng dapat membangun klaster menjadi lumbung pangan Indonesia bahkan dunia karena secara global solusinya ada di Indonesia. Meningkatkan produksi beras sehingga krisis pangan terhindarkan," harapnya.
Menurutnya, dari hasil penapisan antara peta potensi lahan (Kementan) dengan RTRW Provinsi (Bappeda), status Kawasan hutan (KLHK) dan status pengusahaan tanah (ATR/BTN), diperoleh lahan potensi pengembangan 621.684 ha.
Andi mengatakan, prioritas cetak sawah di 7 kabupaten/kota berada di Katingan, Kapuas, Pulang Pisau, Barito Selatan, Kotawaringin Timur, Seruyan, dan Kota Palangka Raya. Status lahan HP dan HPK berikutnya memerlukan proses pelepasan status Kawasan.
"Capaian optimalisasi lahan di Kalteng yang sudah mencapai 25 Ha dengan bantuan yang telah disalurkan kurang lebih senilai Rp500 miliar," ujarnya.
Di samping itu, kata Andi, produksi beras Kalteng saat ini sudah surplus sekitar 100 ribu ton.
"Apabila optimasi lahan selesai, produksi beras Kalteng diharapkan bisa surplus 500 ribu ton dan bisa meningkat 3 juta ton dengan lahan 500 ribu Ha," katanya lagi.
Tampak hadir Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Barsel, Ida Safitri, beserta beberapa pejabat lingkup Pemkab Barsel. (zi/jp).