BANJARBARU- Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau yang akrab disapa Paman Birin melalui Staf Ahli bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Adi Santoso menyambut hangat Kunjungan Kerja Dalam Negeri (KKDN) Dewan Ketahanan Nasional RI (Wantannas RI) ke Kalsel di Gedung DR. KH. Idham Chalid Banjarbaru Kantor Gubernur, Rabu (28/8).
Kunjungan kerja yang bertujuan membantu Presiden RI selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional RI dalam melakukan pembinaan ketahanan nasional dan menjamin kepentingan nasional ini mengangkat tema “Strategi Pengelolaan Tambang Batubara Guna Meningkatkan Pendapatan Daerah dan Negara dalam Rangka Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional di Provinsi Kalimantan Selatan.”
Tema ini bertujuan untuk membahas dan merumuskan strategi yang efektif dalam pengelolaan sumber daya batubara untuk meningkatkan kontribusi ekonomi daerah serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Adi Santoso, Paman Birin menyampaikan, ucapan selamat datang kepada tim KKDN Wantannas RI, serta mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi atas perhatian dan komitmen yang telah diberikan oleh Dewan Ketahanan Nasional dalam upaya mempercepat pembangunan di Provinsi Kalsel.
"Atas nama Pemerintah Provinsi kalsel, saya mengucapkan selamat datang kepada Tim Kunjungan Kerja Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia di Kompleks Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, di Kota Banjarbaru, Ibu Kota Provinsi Kalsel, Suatu kehormatan bagi kami dapat menyambut kedatangan Bapak dan Ibu sekalian di momen ini,” ujar Paman Birin
Paman Birin juga menegaskan pentingnya peran Wantannas RI dalam menjaga stabilitas dan ketahanan nasional, serta mendorong pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kalsel.
Menurutnya, perhatian dan kontribusi Wantannas RI sangatlah berarti dalam mewujudkan visi pembangunan daerah yang berkelanjutan dan inklusif.
"Kami menyadari bahwa peran Wantannas RI sangatlah penting dalam menjaga stabilitas dan ketahanan nasional, serta mendorong pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Tema yang diangkat menjadi sangat penting mengingat peran strategis sektor pertambangan batubara dalam perekonomian daerah dan nasional.
"Kami berharap pertemuan pada hari ini dapat semakin mempererat hubungan baik antara pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Dewan Ketahanan Nasional. Lebih dari itu, kunjungan ini diharapkan menjadi momentum yang tepat untuk membahas isu-isu terkini terkait upaya pembinaan ketahanan nasional, khususnya yang ada di Kalimantan Selatan,” imbuhnya.
Melalui diskusi dan pertukaran ide yang akan dilakukan, Paman Birin optimis dapat merumuskan strategi yang lebih baik dalam pengelolaan tambang batubara.
"Strategi ini diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan daerah dan negara, tetapi juga memastikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Kalsel,” tuturnya.
Selain itu, Paman Birin juga mengingatkan, bahwa struktur ekonomi Kalimantan Selatan masih menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada sektor pertambangan, dengan kontribusi pada PDRB sebesar 32,02 persen.
"Angka ini menggambarkan betapa pentingnya sektor pertambangan bagi perekonomian kita. Namun, pada saat yang sama, ini juga menjadi catatan penting bagi kami untuk terus berupaya melakukan diversifikasi ekonomi guna menciptakan struktur perekonomian yang lebih seimbang dan berkelanjutan,” tegasnya.
Paman Birin menekankan pentingnya kunjungan ini dalam mencari solusi inovatif untuk menghadapi tantangan pembangunan di Kalsel.
"Kami berharap dapat menemukan solusi-solusi inovatif untuk mengelola tambang batubara secara berkelanjutan, meningkatkan nilai tambah produk pertambangan, serta mendiversifikasi perekonomian daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Penanggung Jawab Umum Dewan Ketahanan Nasional RI, Brigjen Pol Nazirwan Adji Wibowo yang membacakan sambutan Sekretaris Jendral Dewan Ketahanan Nasional RI menyoroti potensi besar sektor pertambangan di provinsi Kalsel.
Namun, dibalik potensi tersebut, masih terdapat sejumlah tantangan yang menghambat optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam.
Ia mengungkapkan bahwa meskipun Indonesia kaya akan mineral dan batubara, belum semua daerah penghasil tambang merasakan manfaatnya secara optimal.
"Kontribusi sektor pertambangan terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah pertambangan, masih belum maksimal,” ujarnya.
Menurut Brigjen Nazirwan, salah satu penyebab utama masalah ini adalah maraknya penambangan ilegal dan lemahnya tata kelola pertambangan. Akibatnya, pendapatan daerah dan negara berkurang, serta berdampak negatif pada lingkungan dan masyarakat sekitar.
"Kita perlu memastikan bahwa sektor pertambangan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, diperlukan tata kelola pertambangan yang baik dan tegas.” tegasnya.
Kunjungan kerja Dewan Ketahanan Nasional RI ke Kalsel diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang berharga bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang lebih baik khususnya dalam pengelolaan sektor pertambangan batubara yang berkelanjutan.
Acara penyambutan tersebut diakhiri dengan pertukaran cendera mata antara Dewan Ketahanan Nasional RI dan Pemerintah Provinsi Kalsel.
Usai penyerahan simbolis tersebut, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan rangkaian diskusi dan pemaparan materi yang bertujuan untuk membahas berbagai isu strategis terkait pengelolaan sumber daya alam di Kalsel.
Acara tersebut dihadiri perwakilan Forkopimda Kalsel, perwakilan Bupati/ Walikota se Kalsel, sejumlah Pimpinan Instansi Vertikal di Kalsel, para Kepala SKPD terkait lingkup Kalsel, sejumlah pimpinan perusahaan serta tamu undangan lainnya. (rfq/mah/jp).