JAKARTA- Seiring meningkatnya trend masyarakat Kalimantan Selatan menggunakan transportasi publik Bus Trans Banjarbakula atau Teman Bus Banjarmasin atau kerennya disebut BTS (Buy The Servis), tentunya harus diimbangi dengan sistem pengelolaan transportasi yang baik.
Atas dasar itu, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (DPRD Kalsel) melakukan study komparasi ke DPRD Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) untuk mengetahui regulasi yang digunakan dalam pengelolaan transportasi di Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Jum’at (30/8).
Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, H Abidinsyah, mengatakan, mengingat Pemerintah Provinsi Kalsel sedang menambah jalur transportasi bus yang dikenal masyarakat dengan sebutan “Tayo Hijau”, maka pihaknya bersama mitra kerja mencoba melihat dari dekat pembangunan infrastruktur dan transportasi yang dianggap luar biasa dan berhasil dikelola oleh Pemprov DKJ.
Hal ini berkaitan erat dalam rangka mendukung langkah Pemprov Kalsel yang akan menambah jalur BTS yang awalnya 4 jalur menjadi 8 jalur, meliputi wilayah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Banjar.
"Pertama ada regulasi untuk mengatur masalah tersebut. Kedua, pada tanggal 1 September yang akan datang, BTS kita akan lebih jauh menyebar di Kalimantan Selatan. Pertama, arah dari simpang empat Banjarbaru akan sampai ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam. Kemudian yang kedua dari Bati-bati sekarang sudah sampai ke Pelaihari. Yang ketiga dari LIK itu langsung ke perkantoran Gubernur, keempat yang biasanya ke Handil Bakti itu sampai ke Anjir (Pasar)," tutur politisi Partai Demokrat yang kembali terpilih sebagai Anggota DPRD Kalsel periode 2024- 2029.
H Abidinsyah berharap, Pemerintah Kabupaten/Kota yang mendapat perluasan jalur BTS ini bisa menyediakan feeder (angkutan khusus trayek tertentu) di wilayahnya masing-masing agar bisa terkoneksi hingga ke pelosok.
"Harapan kita ke depan, BTS ini bisa dikoneksikan dengan feeder-feeder yang disiapkan oleh kabupaten/kota masing-masing," harapnya.
Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan, H Mutaim menjelaskan, keberadaan BTS di Kalsel ini sudah menjadi tujuan utama dari masyarakat.
Dari hasil survey terbaru, pengguna 4 jalur BTS diketahui bahwa 86 persen pengguna sepeda motor itu beralih ke BTS dan 24 persen pengendara roda 4 pindah ke BTS.
"Insya Allah pada 1 September menjadi 8 jalur. Yang selama ini dari Banjarmasin ke KM 17, kemudian dari KM 17 ke simpang empat Banjarbaru. Nah sekarang dari Banjarmasin ada yang langsung ke Ponpes Darussalam," ungkapnya.
"Selanjutnya, yang selama ini sampai di Bati-bati, insya Allah 1 September nanti sampai ke terminal Pelaihari (Ambungan). Berikutnya dari KM 6 sampai ke Handil Bakti, akan sampai ke Anjir Pasar," demikian Mutaim. (sar/mah/jp).