TAMIANG LAYANG- Ribuan masyarakat memadati Desa Wisata Pulau Patai pada Minggu (18/8) untuk menyaksikan perhelatan budaya tradisi tahunan, Festival Nariuk, yang kembali digelar dengan meriah.
Festival yang kini memasuki tahun keempat pelaksanaannya ini menampilkan tradisi menombak ikan atau Nariuk yang telah diwariskan secara turun-temurun di Kabupaten Barito Timur.
Pada tahun ini, Panitia Festival Nariuk 4 menghadirkan beberapa inovasi baru dalam rangkaian acara. Salah satu yang menarik perhatian adalah prosesi adat "natas banyang/potong pantan" serta penampilan dari sanggar seni tari yang memukau para pengunjung saat pembukaan festival.
Festival Nariuk 4 dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Timur, Panahan Moetar, yang turut melakukan penombakan pertama bersama Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, Herawani, di Sungai Sirau.
Moment ini menjadi simbol dimulainya rangkaian acara festival yang sangat dinantikan oleh masyarakat.
Dalam sambutannya, Sekda Barito Timur, Panahan Moetar, mengungkapkan, apresiasinya terhadap Pemerintah Desa Pulau Patai dan panitia yang terus konsisten melestarikan Festival Nariuk.
"Tradisi ini adalah warisan budaya yang harus terus kita jaga dan kembangkan," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian sungai dan menghindari praktik-praktik penangkapan ikan yang merusak lingkungan, seperti penggunaan setrum, bom ikan, dan racun.
Sekda juga mengimbau masyarakat Desa Pulau Patai untuk turut serta dalam menjaga kebersihan dan kelestarian perairan Sungai Sirau.
Pj Bupati Barito Timur, Indra Gunawan dan Pj. TP PKK Barito Timur, Melly Novita Indra Gunawan turut hadir dalam festival ini.
Mereka sangat terkesan dengan keanekaragaman hayati yang dimiliki Barito Timur, terutama setelah menyaksikan hasil tangkapan ikan yang berukuran besar dan sehat.
Kehadiran Pj Bupati Bartim memberikan dukungan moral bagi masyarakat yang telah bekerja keras untuk menyukseskan acara ini.
Pada akhir acara, PjnBupati Barito Timur berkesempatan menyerahkan hadiah kepada para juara Nariuk.
Untuk kategori tercepat, Hendro Kurniawan dari Lebo berhasil meraih gelar juara.
Sementara untuk dalam kategori ikan terberat, Suriwanto dari Simpang Bingkuang keluar sebagai juara pertama, disusul oleh Berno dari Kandris sebagai juara kedua, dan Rira dari Jaar sebagai juara ketiga.
Pada kategori jumlah tangkapan terbanyak, Rira dari Jaar kembali mencatat prestasi dengan menjadi juara pertama, diikuti oleh Mundu dari Lebo sebagai juara kedua, dan Ripaldo dari Pupuh yang meraih juara ketiga.
Festival Nariuk 4 tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga sebagai sarana mempererat kebersamaan dan kekompakan masyarakat Barito Timur.
Dengan antusiasme lebih dari 400 peserta yang berpartisipasi, festival ini berhasil menunjukkan betapa kuatnya semangat gotong royong dan cinta lingkungan yang dimiliki oleh masyarakat setempat. (zi/jp).