MUARA TEWEH- Pada 2 minggu pertama bulan Juli Tahun 2024, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, telah terjadi belasan peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Tercatat, sejak Januari hingga 22 Juli 2024 Karhutla di Provinsi Kalimantan Tengah mencapai 275 hektare. Perkembangan baru ini menandakan periode Karhutla dan kekeringan di Indonesia sudah dimulai.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal itu di wilayah Barito Utara, Rabu (31/7), Pj Bupati Muhlis, bersama unsur forkopimda, akan menggandeng dan saling bertukar informasi dengan pihak Yayasan Kalaweit Indonesia, yang merupakan tempat rehabilitasi dan rumah perlindungan bagi satwa primata Kalimantan di Hutan Pararawen, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara.
Chanee Kalaweit, selaku Ketua Yayasan Kalaweit Indonesia, dalam pertemuannya dengan Pj Bupati Barito Utara, Muhlis, menyambut baik wacana kerjasama yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Barito Utara.
Ia menyampaikan, di Camp Kalaweit ini terdapat tiga kegiatan yakni rehabilitasi satwa liar, kerjasama dengan masyarakat sekitar untuk mengamankan habitat satwa, serta kegiatan Borneo Flying Club. Yang mana, suatu saat bisa membantu pemerintah daerah apabila ada hal yang ingin dipantau melalui udara.
Ia menjelaskan, bahwa Borneo Flying Club memiliki sarana berupa paramotor serta pesawat tipe ampibi/capung yang dalam melakukan take off dan landing di permukaan air.
Pesawat yang sangat cocok untuk wilayah Barito, yang didominasi hutan lebat dan memiliki sungai yang cukup lebar dan panjang sebagai landasan.
"Kita sedang kembangkan juga karena itu pesawat ringan jadi tidak bisa membawa air. Tetapi, juga ada cara lain, dengan menggunakan bom air dengan bahan khusus untuk padamkan api yang bisa kita jatuhkan dari pesawat," ucap Chanee.
Ia mengungkapkan, bahwa pihaknya sedang mengembangkan lebih banyak kegiatan untuk melindungi habitat.
"Artinya, kemungkinan besar akan ada lebih banyak pesawat sehingga daya dukung yayasan untuk pemerintah juga semakin besar dan semakin luas," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Pj Bupati Kabupaten Barito Utara, Muhlis, mengapresiasi dedikasi Yayasan Kalaweit dalam pelestarian alam.
Ia berharap, dengan sarana yang dimiliki Yayasan Kalaweit dan juga sarana Pemerintah Kabupaten Barito Utara dapat berkolaborasi dalam mengatasi dan mengantisipasi karhutla di wilayahnya.
"Dengan kolaborasi ini, diharapkan dapat mengantisipasi dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Barito Utara. Tentunya, dengan sarpras yang dimiliki pemkab Barito Utara dan juga Yayasan Kalaweit Indonesia," harap Muhlis. (dsk/my/jp).