BREAKING NEWS

Rabu, 31 Juli 2024

Festival Nariuk Empat Segera Digelar di Desa Pulau Patai

TAMIANG LAYANG- Festival Nariuk 4 akan diadakan di Lubuk Ulu Padang Desa Pulau Patai, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, pada tanggal 18 Agustus 2024 mendatang.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Barito Timur, Herawani, mengatakan, bahwa Festival Nariuk kembali diadakan untuk mempertahankan atau melestarikan warisan budaya nenek moyang berupa cara menangkap ikan secara tradisional.

"Selain itu, Desa Pulau Patai telah ditetapkan sebagai desa wisata di Barito Timur, maka ciri khas atau keunikan desa wisata  sebagai daya tarik dan atraksi wisata dikemas melalui kegiatan Festival Nariuk. Festival ini menjadi agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahun agar dikenal secara luas bahwa desa wisata pulau patai memiliki warisan budaya Nariuk," ujar Herawani kepada wartawan, Selasa (30/7).

Herawani menambahkan, Festival Nariuk tahun ini dibuat agak berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya sehingga semakin menambah daya tarik bagi wisatawan.

"Perbedaan untuk tahun ini lomba dibuat dua kategori yaitu eksekutif dan umum. Kategori eksekutif akan diikuti oleh pejabat Forkompimda, Sekda, kepala perangkat daerah hingga camat. Sedangkan kategori umum diikuti masyarakat umum, termasuk peserta dari luar Barito Timur," tuturnya.

Untuk biaya pendaftaran panitia menetapkan sebesar Rp50.000 kepada kategori eksekutif dan Rp25.000 kepada pendaftar kategori umum. Dengan uang pendaftaran sebesar itu, peserta akan mendapatkan fasilitas makan siang.

Pada festival tersebut, panitia yang berasal dari Disbudparpora, Pemdes Pulau Patai dan Karang Taruna juga mengadakan lomba foto serta menyediakan hadiah total puluhan juta rupiah dan berbagai doorprize menarik dari sponsor.

Dikutip dari website Disbudparpora Barito Timur visitbartim.com, Nariuk merupakan kebiasaan masyarakat Dayak dalam menangkap ikan secara tradisional dengan alat berbentuk tombak khusus yang dinamakan Tariuk.

Nariuk biasanya dilakukan pada musim kemarau saat air sungai mulai surut. Saat itu para pemburu ikan beramai-ramai masuk ke lubuk atau bagian sungai yang dalam dan menusuk-nusukkan Tariuknya ke dasar sungai.

Tariuk yang mengenai ikan akan ditandai dengan ujung Tariuk yang bergetar dan mengeluarkan bunyi. Pemilik Tariuk kemudian akan menyelam untuk mengambil ikan yang tertancap Tariuknya. (zi/jp). 

Share Berita :

 
Copyright © 2014 Jurnalis Post. Designed by OddThemes