BANJARMASIN- Pondok Pesantren Modern Al-Furqon Muhammadiyah Banjarmasin 3 di Jalan Cemara, Kota Banjarmasin, Kalsel terus menjadi daya tarik bagi para orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka.
Dengan peningkatan jumlah murid dam peningkatan infrastruktur menjadi kebutuhan yang mendesak.
Direktur Ponpes Al-Furqon Muhammadiyah Banjarmasin 3, Fahmi Riady, mengungkapkan, bahwa tahun ini, pihaknya menambah sekolah baru berupa Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk para santri pondok dengan kurikulum SMP.
"Untuk sekolah baru SMP telah tersedia 2 ruang kelas yang masih menyesuaikan dengan kapasitas. Sementara untuk sekolah MTs memiliki 5 ruang kelas," kata Fahmi Riady dikantornya, Jum'at (19/7).
Fahmi menjelaskan, bahwa dalam kurikulum SMP ini, pihaknya bisa menambahkan hampir 60 persen pelajaran pondok (agama) karena kurikulumnya lebih sedikit.
"Dengan kurikulum ini, para guru memiliki kebebasan yang lebih besar dan tidak harus memiliki pendidikan S1 untuk mengajar, berbeda dengan kurikulum berbasis umum. Para alumni Ponpes pun bisa menjadi guru asalkan sudah mampu membaca kitab," terangnya.
"Jadi, kami membagi antara Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang masuk regular. Sedangkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) memakai kurikulum pondok. Jika dipersentasekan, kurikulum pondok ini sekitar 65 persen dan umumnya 35 persen saja," tambah Fahmi Riady.
Fahmi Riady juga menekankan, bahwa tahun ini merupakan awal pembenahan kurikulum.
"Sedangkan untuk ajaran tahun 2024, total sekolah SMP dan MTS Al-Furqon memiliki sekitar 180 siswa," ujar Fahmi.
Dengan banyaknya minat para santri, dan kepercayaan para orang tua ke ponpes Alfurqon, Fahmi menegaskan, bahwa pihaknya berkomitmen memberikan kenyamanan dan kedisiplinan kepada para murid dalam hal pembelajaran.
"Tentunya semua itu tidak terlepas dari fasilitas yang kami berikan sesuai dengan kenyamanan mereka di sekolah," pungkas Fahmi. (lim/jp).
