KANDANGAN- Dalam menekan kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas), Polres Hulu Sungai Selatan bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan melibatkan instansi pemerintah lain yakni, Jasa Raharja serta Dinas Perhubungan melakukan Memorandum of Understanding (MoU), Rabu (5/6).
Penandatanganan kesepakatan bersama yang digelar di Aula Amandit Polres HSS ini, demi terwujudnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas serta kepatuhan wajib pajak.
Polres HSS, MUI HSS, Jasa Raharja serta Dinas Perhubungan, sepakat untuk bersama-sama mengurangi jumlah laka lantas terutama yang menyebabkan terjadinya kematian di HSS.
Kapolres HSS, AKBP Leo Martin, menjelaskan, bahwa berdasarkan data Polres HSS sepanjang tahun 2023, tercatat ada 22 korban meninggal, 5 korban luka berat, dan 48 luka ringan laka akibat laka lantas. Sedangkan tahun 2024, dari Januari hingga awal Juni ada 5 korban meninggal dunia, 2 korban luka berat, serta 6 korban luka ringan.
"Oleh karena itu, pada tahun 2204 ini Polres HSS menjadikan penanggulangan laka lantas sebagai program utama atau unggulan," ucap Kapolres HSS, AKBP Leo Martin.
Selanjutnya, akan dibangun satu titik zero accident area sebagai percontohan untuk menekan angka korban laka lantas meninggal dunia.
"Area yang tidak boleh ada kecelakaan. Nantinya sepanjang 200 meter ada rambu-rambu lalu lintas yang lengkap, rest area ditambah jalan raya harus bagus," tambah AKBP Leo Martin.
Plt. Ketua MUI Kabupaten HSS, Muhammad Zaki Mubarak, mengapresiasi Polres HSS atas terselenggaranya kerja sama untuk menekan angka laka lantas.
MUI dan Polres HSS berencana akan mengadakan sosialisasi ke pesantren maupun majelis taklim tentang pentingnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
"Kita juga mengimbau kepada pendakwah untuk memperbanyak pesan-pesan keselamatan lalu lintas ketika menyampaikan ceramahnya," ucap Zaki. (ari/jp).
