MARABAHAN- Bantuan program bedah rumah maupun Rumah Tidak Layak Huni atau RTLH di Kabupaten Barito Kuala (Batola) melalui Pemkab Barito Kuala, Provinsi, dan Pusat memberikan gambaran jelas tentang berbagai program yang sedang dijalankan untuk meningkatkan kualitas hunian masyarakat.
Plt. Kepala Dinas Perkim Kabupaten Batola, H Ahdiyat Sabari, melalui Kabid Perumahan, Siswan Priawandy, mengatakan, pada tahun 2024 ini, ada 8 buah program bantuan bedah rumah dari Pemkab Batola untuk masyarakat, yang mana rumahnya sangat memprihatinkan untuk di lakukan pembangunan keseluruhan dan memiliki lahan sendiri.
"Untuk program bantuan bedah rumah ini tersebar di 4 desa, yang mana masing-masing desa mendapatkan 2 buah, dengan anggaran perunit kurang lebih Rp81 juta," kata Siswan Priawandy, kepada wartawan ini baru-baru ini.
Selain itu, ujar Siswan Priawandy, pihaknya telah menganggarkan bantuan untuk dampak banjir melalui progam RTLH sebanyak 40 unit rumah yang tersebar di 5 desa.
"Lima desa tersebut yaitu, Desa Sungai Lumbah 8 unit, Tanjung Harapan 8 unit, Bangkit Baru 8 unit, Puntik Tengah 8 unit, dan Puntik Dalam 8 unit, dengan anggara per unit Rp25 juta,” ujarnya.
Siswan menjelaskan, selain program kabupaten, pihaknya juga telah mendapatkan bantuan program RTLH dari Dinas Perkim Provinsi Kalsel yaitu, sebanyak 215 buah rumah, yang mana pelaksanaannya di bagi menjadi dua tahap. Pertama 98 unit dan kedua 117 unit, yang tersebesar di beberapa kecamatan yaitu, Alalak, Mandastana dan Jejangkit.
"Selain itu, Batola juga mendapatkan bantuan RTLH dari Pemerintah Pusat sebanyak 250 unit," kata Siswan.
Siswan berharap, agar bantuan program bedah rumah untuk masyarakat, dan program RTLH ini terus berjalan.
"Hal ini agar nantinya dapat mengurangi rumah tidak layak huni menjadi layak huni," pungkasnya. (ali/tur/jp).
