KANDANGAN- Anggota Komisi I DPRD Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Syarifudin, menyambut baik rencana pembangunan jalan tembus Negara- Margasari karena bakal meningkatkan perekonomian masyarakat.
Hal ini menanggapi rencana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS yang memasukkan rencana pembangunan jalan tersebut dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.
"Harapan kami mewakili masyarakat, khususnya di Kecamatan Daha Barat meminta ke depannya supaya jalan dari Daha Barat bisa ditembuskan ke daerah Tapin karena ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya di Kandangan, Rabu (8/5).
Dijelaskannya, jalan yang akan dibangun itu berjarak sekitar sisa tujuh kilometer, dan kalau bisa dibangun akan seperti ruas jalan Bayur-Panangkalaan yang lagi viral dengan sebutan "Tol Amuntai", di Amuntai, Hulu Sungai Utara (HSU).
Kondisi tanah untuk pembangunan jalan tembus Negara- Margasari dari Desa Bajayau Barat, HSS menuju Desa Buas-buas Tapin memang juga tidak jauh berbeda seperti di HSU, dengan lahan dataran rendah atau rawa.
"Kalau memang pemerintah daerah kita melalui kepala daerah yang akan datang ingin memajukan daerah, tentu harus dengan niat, yang kemudian ditindaklanjuti dengan realisasi pembangunan," ujarnya.
Menurutnya, pembangunan jalan tembus selama ini menjadi impian dan harapan masyarakat, akan berdampak besar dan positif di banyak aspek.
Selain perekonomian, juga memperpendek jarak dan memudahkan mobilisasi warga dengan dengan alat angkutan darat.
Dengan dibangun jalan tembus, misalnya warga dari Amuntai akan lebih memilih jalan dari Negara-Margasari karena dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1,5 jam.
Jarak ini tentu lebih pendek ketimbang melalui ruas jalan A Yani, yang saat ini digunakan secara umum apabila menuju Banjarmasin yang bisa memakan waktu lima hingga enam jam.
"Begitupun untuk angkutan ikan dari wilayah kita ke Banjarmasin akan lebih segar dan tidak mati di jalan," ucap anggota legislatif yang terpilih tiga periode itu.
Dia mengatakan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat tumbuh dan ramai di sepanjang jalan tembus tersebut, membuka destinasi wisata baru, serta menunjang wisata lainnya seperti kerbau rawa di Daha, sebab jalur jalan yang aman dan nyaman.
Adapun untuk aspirasi warga lainnya, Syarifudin, mengharapkan, pembangunan jembatan Banua Hanyar-Samuda dapat juga direalisasikan, karena fungsi jembatan ini sangat strategis mengatasi kemacetan lalu lintas.
"Memang telah kita sepakati dari DPRD HSS dan pemda setempat dulunya untuk pembebasan lahan senilai Rp12 miliar dan pembangunan jembatan Rp70 miliar, namun belum terealisasi hingga kini karena persoalan ganti rugi lahan," terangnya.
Pihaknya menyarankan agar pemerintah daerah dan stakeholder terkait melakukan pendekatan kepada masyarakat utamanya pemilik lahan, agar pembebasan lahan dapat dilakukan.
Pendekatan ini dapat melalui peran dari para tokoh masyarakat, alim ulama, dan para habaib yang dapat memberikan pengertian dan pemahaman kepada warga setempat.
"Saya optimis apabila pendekatan dilakukan akan menimbulkan rasa memiliki dan tanggung jawab, niat bersama memajukan daerah, termasuk dari masyarakat yang nantinya akan menikmati hasil pembangunannya," tuturnya..
Sebelumnya, Pj Bupati HSS, Hermansyah, mengatakan, pihaknya telah memasukkan rencana pembangunan jalan tembus Negara-Margasari dalam RPJPD 2025-2045, dan menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten HSS.
"Insya Allah kita bersama Dinas PUPR Kalsel akan melakukan melihat lokasi secara langsung, dan direncanakan pembangunan jalan tembus tersebut akan dilaksanakan pada 2025 mendatang, ruas jalannya dari Daha Barat tembus ke Buas-Buas Tapin, tepatnya dekat Makam Datu Kabul," jelasnya. (ari/jp).