BANJARBARU- Dilaksanakan Rapat Koordinasi Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung Barito dalam Rangka mendukung Program Indonesia Forestry and Other Land Use Net Sink 2030.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kehutanan (Dishut) mendukung kegiatan Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung (BPDASHL) Barito.

"Jadi, hari ini kita melaksanakan rakor bersama dalam menyatukan perencanaan program FOLU Net Sink 2030 untuk kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan hutan. Hal itu sudah sejalan dengan instruksi Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor (Paman Birin) dalam menggelorakan program Revolusi Hijau menanam dan menanam untuk anak cucu nantinya,” kata Kepala Dishut Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra, di Banjarbaru, Senin (27/5). 

Disampaikan Fathimatuzzahra, bahwa pihaknya memang terus rutin melakukan penanaman sebagai contoh pada masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan menambah tutupan lahan dengan budaya menanam revolusi hijau.

“Kita ingin penanaman dan pemeliharaan tanaman yang dilakukan bisa tumbuh dengan baik sehingga menghasilkan pasca panen yang melimpah,” ungkap Fathimatuzzahra.

Diutarakan Fathimatuzzahra, kebijakan dan implementasi sektor kehutanan akan terus dimantapkan dan ditingkatkan sejalan dengan perkembangan tantangan sektor kehutanan dan dampak perubahan iklim.

Lebih jauh Fathimatuzzahra menjelaskan, bahwa Indonesia FOLU Net Sink 2030 merupakan program pemerintah untuk mencapai sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui aksi mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan lahan dengan kondisi dimana tingkat serapan sudah lebih tinggi dari tingkat emisi pada 2030.

“Dilihat suatu kondisi dimana tingkat serapan karbon sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya sudah berimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi yang dihasilkan,” terang Fathimatuzzahra. (ar/tur/jp).