MARABAHAN- Konsistensi dalam penanganan stunting di Kabupaten Barito Kuala khususnya Desa Pulau Sugara, Kecamatan Alalak menghasilkan prestasi gemilang.
Arafik, Kepala Desa Pulau Sugara, menjadi salah satu figur tokoh yang menerima penghargaan atas kontribusinya dalam menurunkan prevalensi stunting di daerahnya.
Melalui upaya bersama dan program kerja yang dijalankan selama dua tahun terakhir, prevalensi stunting di Batola berhasil menurun signifikan. Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dirilis Kementerian Kesehatan mencatat prevalensi stunting di Batola turun menjadi 15,09 persen, dari angka sebelumnya sebesar 33,6 persen pada tahun 2022.
Prestasi ini menjadikan Batola sebagai salah satu daerah dengan prevalensi stunting terendah di Kalimantan Selatan, hanya kalah dari Banjarbaru yang mencatatkan 12,4 persen.
Capaian ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Pemkab Batola yang memberikan penghargaan kepada puluhan figur sentral yang terlibat dalam penurunan angka stunting tersebut.
Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Pj Bupati Batola, Mujiyat, di Aula Selidah Marabahan, Kamis (16/5).
Pj Bupati Mujiyat menyampaikan, apresiasi tinggi atas kerja keras semua pihak dalam menurunkan prevalensi stunting di Batola.
"Keberhasilan menurunkan prevalensi stunting sebanyak 17,7 persen bukanlah prestasi yang mudah, tetapi hasil dari perjuangan dan keseriusan bersama. Semoga ini menjadi awal yang baik dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Ditempat terpisah, Kepala Desa Pulau Sugara, Arafik, mengucapkan syukur atas penghargaan yang diberikan, dan berharap bahwa penurunan prevalensi stunting di Bumi Selidah dapat terus berlanjut.
"Prestasi ini adalah hasil kerja keras bersama, dan semua pihak yang memiliki peran penting dalam pencapaian ini," ujarnya.
Arafik mengatakan, penghargaan ini bukan hanya menjadi apresiasi semata, tetapi juga menjadi motivasi bagi semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Batola, terutama dalam penanganan stunting yang menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan daerah.
"Oleh karena itu, kami Pemerintah Desa Pulau Sugara juga terus berupaya dalam hal penanganan stunting ini. Jika anak-anak sehat, maka kita mampu mencetak generasi anak muda yang lebih baik lebih berkualitas," jelas Arafik. (lim/jp).