TAMIANG LAYANG- Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM atau DisdagkopUKM Kabupaten Barito Timur menggelar pelatihan vokasional (kejuaraan) pengolahan produk makanan berbahan dasar gula aren yang diikuti oleh 30 pelaku usaha bidang kuliner, di Tamiang Layang, Kamis (2/5).
Dalam laporannya Kabid Bina UKM DisdagkopUKM Barito Timur, Rini Agustina, mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan, kompetensi pelaku usaha mikro sehingga nanti memiliki daya saing tinggi.
Adapun olahan makanan yang dibuat dalam pelatihan tersebut yaitu, dodol dan kue kering dengan bahan dasar gula aren.
"Kami berharap dengan pelatihan ini, nantinya tidak saja ibu-ibu pelaku usaha mikro dapat membuat dodol dan kue kering dari bahan gula aren, tetapi juga terus berkreasi membuat makanan lain dengan memanfaatkan bahan baku hasil pertanian lokal Barito Timur," ujarnya.
Metode pelatihan yang diikuti pelaku usaha yang semuanya ibu-ibu itu berupa penyampaian materi, diskusi dan praktek.
"Materi pelatihan berupa peranan tim penggerak PKK dalam upaya peningkatan pendapatan keluarga melalui pemberdayaan usaha mikro di Kabupaten Barito Timur selama 1 jam pelajaran. Kemudian materi pentingnya legalitas usaha bagi pelaku usaha selama 1 jam pelajaran serta pengolahan dan praktek produk berbahan dasar gula aren selama 4 jam pelajaran," jelas Rini.
Sementara itu, Kepala DisdagkopUKM Barito Timur, Berson, saat membuka pelatihan tersebut menyampaikan, pelatihan ini berfokus pada pemanfaatan bahan baku lokal untuk menghasilkan nilai tambah pada produk gula aren.
"Gula aren ini sangat bermanfaat dalam kebutuhan sehari-hari, namun penggunaannya saat ini di Barito Timur belum terlalu luas di Barito Timur," ujarnya.
Berson mengungkapkan, bahwa di daerah lain, hotel-hotel maupun kafe telah menyediakan gula aren sebagai pilihan pemanis minuman, selain gula pasir atau gula tebu.
"Dari hasil penelitian gula aren juga memiliki manfaat kesehatan yang lebih besar dibanding gula pasir," tuturnya.
Oleh karena itu, Berson berharap, pelatihan ini dalat menjadi dasar bagi para pelaku usaha untuk menemukan ide-ide kreatif membuat olahan makanan dengan hasil pertanian lokal seperti gula aren.
Dia juga berharap, kegiatan ini dapat mendorong peningkatan ekonomi keluarga pelaku usaha mikro sehingga juga menunjang peningkatan ekonomi nasional.
"Sekarang produksi gula aren di Barito Timur cukup besar dengan sentra produksi yang berada di Kecamatan Dusun Tengah, di sana juga sudah ada komunitas yang dibentuk oleh staf kami," katanya.
"Bahkan saat ini sudah ada petani yang memulai budidaya pohon aren untuk sebagai penghasil nira untuk memproduksi gula aren," tambah Berson.
Pembukaan pelatihan tersebut turut dihadiri Sekretaris DisdagkopUKM, Kabid Perdagangan DisdagkopUKM, Kabid Koperasi DisdagkopUKM, perwakilan TP-PKK Barito Timur dan perwakilan Kantor Kemenag Barito Timur. (zi/jp).