BANJARBARU- Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan untuk mewujudkan prioritas pembangunan pertanian di Kalsel.
Hal tersebut disampaikan Paman Birin melalui Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) tingkat Provinsi tahun 2025 di Hotel Novotel Banjarbaru, Rabu (17/4).
"Kegiatan ini juga bertujuan menyamakan arah dan haluan sekaligus menjadi upaya sinergi perencanaan antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota, melalui APBD dan APBN Tahun Anggaran 2025.” ungkap Paman Birin.
Menurut Paman Birin, salah satu isu strategis yang menjadi perhatian utama adalah tantangan perubahan iklim.
"Pengaruh iklim yang tidak diantisipasi dengan baik, akan mengancam sektor pertanian, hingga akhirnya mengganggu ketahanan nasional,” kata Paman Birin.
Paman Birin juga mendorong rumusan langkah-langkah strategis dalam memitigasi dampak dari perubahan iklim, seperti antisipasi dampak dari musim kemarau maupun kekeringan ekstrim El Nino, hingga menjaga ketersediaan air.
Pada kesempatan tersebut, Paman Birin menegaskan, pentingnya optimalisasi pengelolaan lahan rawa tersebut dengan melibatkan Kementerian Pertanian.
"Kalsel memiliki potensi lahan yang sangat besar, yang jika dikelola secara optimal, akan menjadi sumber pasokan beras yang melimpah bagi masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Paman Birin menekankan potensi besar yang dimiliki sektor pertanian Kalsel, serta akses strategisnya sebagai pintu gerbang IKN, menjadikan daerah Kalsel sebagai pilihan tepat untuk menyuplai kebutuhan pangan bagi IKN.
"Kita juga mempersiapkan sektor pertanian Kalsel menjadi penyangga pangan IKN, mengingat potensi pertanian yang kita miliki, dan akses strategis sebagai pintu gerbang IKN,” tutur Paman Birin.
Paman Birin juga menekankan beberapa poin penting dalam pengembangan sektor pertanian di Kalsel.
"Kita tetap fokus mempertahankan surplus produksi padi, mempertahankan swasembada beras di daerah dan melakukan pemetaan wilayah-wilayah pertanian yang perlu dioptimalkan dengan lebih intens," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Imam Subarkah, menyampaikan peran penting Kalsel sebagai salah satu penyangga produksi pangan nasional.
"Saat ini, Kalsel menempati posisi ke-12 dari 38 provinsi di Indonesia dalam hal produksi pangan dan ditunjuk oleh Kementerian Pertanian RI untuk melaksanakan program-program strategis di tahun 2024," ujarnya.
Menurut Imam, Musrenbangtan merupakan forum penting untuk menyelaraskan program dan kegiatan pembangunan pertanian di Kalsel dengan kebijakan nasional.
"Melalui forum ini, diharapkan terjalin sinergi dan kolaborasi antar berbagai pihak untuk mewujudkan Kalsel sebagai lumbung logistik Kalimantan yang handal dan berkelanjutan," jelasnya
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Forkopimda Kalsel, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman serta Dinas yang menangani ketahanan pangan di Kabupaten/ Kota se Kalsel, kepala BPS Kalsel dan Bulog Kalsel. (rfq/mah/jp).