BANJAR- Dalam sebuah kolaborasi yang bertujuan untuk memperkuat pariwisata pasar terapung Lok Baintan di Kalimantan Selatan, LSPR Institute of Communication dan Business bersama Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Uniska mengadakan pelatihan literasi media sosial dan pariwisata, Selasa (6/2).
Inisiatif ini merupakan bagian dari realisasi tiga pilar pendidikan tinggi yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini juga didukung oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Sebagai daerah yang dialiri oleh banyak sungai, Pasar Terapung menjadi sebuah ciri khas bergeraknya perekonomian di Lok Baintan khususnya, dan daerah Banjar pada umumnya.
Para Acil atau wanita yang mendominasi area perdagangan di sungai, setiap hari hilir mudik berjualan dengan menggunakan jukung atau perahu yang juga menjadi ciri khas daerah Banjar. Seiring berjalannya waktu, ditambah dengan bencana banjir dan pandemi COVID-19 yang baru-baru ini terjadi, keberadaan Pasar Terapung terancam surut dan menghilang. Padahal, Lok Baintan memiliki potensi sebagai daerah wisata yang tak kalah menarik dibandingkan daerah lain.
Hal ini juga dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Banjar, H Irwan Jaya, S.T, M.T.
"Bencana banjir dan pandemi memang menyebabkan kondisi ekonomi masyarakat di Lok Baintan menjadi menurun secara signifikan, padahal sebagian besar pendapatan mereka diperoleh dari hasil kebun,” kata Irwan Jaya.
Menurutnya, masyarakat di Lok Baintan, khususnya yang berdagang di Pasar Terapung Lok Baintan perlu didukung dan dibina, agar daerah ini bisa tumbuh menjadi lokasi wisata yang dicari oleh para wisatawan.
Adanya kegiatan pelatihan literasi media sosial dan pariwisata ini bisa menjadi upaya baik yang patut diapresiasi, karena bertujuan memotivasi para pedagang di pasar terapung untuk berpikir lebih kreatif dan inovatif.
"Kegiatan yang sifatnya memberdayakan masyarakat, jika dikelola dengan baik, diorganisir secara konsisten, pasti dapat menjadi inspirasi dan mendorong rasa percaya diri masyarakat, sehingga meningkatkan daya saing dengan daerah wisata yang lain,” tambahnya.
Komitmen LSPR dan Uniska terhadap Tri Darma Perguruan Tinggi
Bagi LSPR Institute of Communication dan Business, kemitraan dengan Uniska ini lebih dari sekedar kolaborasi strategis, namun ini merupakan contoh dedikasi institusi terhadap Tri Darma Perguruan Tinggi- tiga tanggung jawab utama perguruan tinggi.
Kolaborasi ini selaras dengan komitmen LSPR terhadap pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, di mana LSPR mengambil peran aktif dalam menumbuhkan literasi digital di kalangan masyarakat, juga memperkuat edukasi mengenai pariwisata dan pelayanan.
"Kolaborasi dengan LSPR, Uniska, dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Banjar ini merupakan bukti keseriusan dan komitmen kami dalam turut membantu penguatan daerah pariwisata. Bersama-sama, kami tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga turut berupaya memperkenalkan Lok Baintan ke lingkup yang lebih luas,” ujar Jati Paras Ayu, Kaprodi Pariwisata LSPR yang juga berkesempatan hadir sebagai pemateri dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang berlangsung selama 2 hari, 6-7 Februari 2024 di kediaman salah satu tokoh masyarakat setempat yang juga menjadi Kepala Puskesmas II Sungai Tabuk, H Yusdie Shopiyani.
Adapun para dosen yang turut terlibat dalam kegiatan ini di antaranya Latifa Ramonita, M. I.Kom, Ayu R. Tiara Hamdani, M. Par, dan Yesi Pandu Pratama Wibowo DC, M. Par. dari LSPR.
Dewi Rachmawati, M. Si, yang menjadi Ketua dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dan dosen di LSPR Institute mengatakan, bahwa di LSPR, pihaknya percaya akan kekuatan transformatif dari pendidikan dan tanggung jawab yang di emban kepada masyarakat.
"Kegiatan ini memungkinkan kami untuk berkontribusi pada pemberdayaan kepada masyarakat agar para Acil di Lok Baintan lebih terasah lagi dalam memanfaatkan media sosial sebagai media promosi yang kuat, juga turut melestarikan budaya lokal," ujarnya.
Kaprodi MIKOM Dr. Marhaeni Fajar Kurniawati, M.Si mengharapkan, dengan kegiatan ini para Acil jukung di Lok Baintan sebagai corong terdepan bagi pariwisata di Lok Baintan dapat menjadi duta bagi kemajuan pariwisata di lokasi wisata. Selain itu, juga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi turis domestik dan mancanegara saat berkunjung ke Pasar Terapung.
Tentang LSPR Institute:
LSPR Institute adalah lembaga terkemuka dalam studi komunikasi dan bisnis, berkomitmen untuk keunggulan akademis dan relevansi dengan industri yang sudah berdiri sejak tahun 1992.
Kegiatan PKM ini dilakukan oleh para dosen di LSPR untuk memenuhi tanggung jawab Tri Darma-nya dengan secara aktif berkontribusi pada pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (ipbnjr/mah/jp).