TAMIANG LAYANG- Warga Desa Tangkum, Kecamatan Raren Batuah, Kabupaten Barito Timur (Bartim), dihebohkan karena adanya ayam atau unggas yang mendadak mati.
Kepala Desa Tangkum, Dasah mengatakan, sampai saat ini sudah tercatat ada sebanyak 243 ekor ayam warga yang mati.
"Ada tujuh KK disini ayamnya mendadak mati, setiap malam ada 3 ekor bahkan lebih yang mati," kata Dasah saat diwawancarai awak media, Senin (22/1).
Selain ayam, tutur Dasah, itik warga didesanya juga ada yang mati mendadak tanpa tahu penyebab kematiannya.
Atas perihal tersebut, Dasah mengaku bingung karena sampai saat ini belum tahu obat atau penawar untuk mencegah ayam mati mendadak tersebut.
Sebagai upaya dan mencari solusi agar ayam warganya tidak terkena penyakit misterius tersebut, dirinya juga sudah melaporkan ke Dinas Perikanan dan Peternakan Barito Timur.
"Sudah kita laporkan dan langsung ditanggapi. Pihak Dinas Peternakan Bartim langsung mengintruksikan petugas di kantor kesehatan hewan (Keswan) Ampah agar turun kelapangan," ujarnya.
"Setelah ada instruksi tersebut mereka langsung kelapangan dan memeriksa ayam warga, mereka memberikan cairan sejenis disenfectan dan menyarankan agar menyemprotkanya kekandang ayam," katanya.
Selain itu, ungkap Kades Dasan, pihak petugas Keswan juga menyarankan agar memberikan ramuan tradisional saat memberikan ayam pakan. Mereka menyuruh peternak ayam agar mencampur pakan dengan merica, lalu dikasih ke ayam agar dimakan.
"Kalau menyemprot kandang ayam dengan cairan sejenis disenfectan sudah dilakukan warga, namun tetap saja tidak berpengaruh. Sedangkan untuk mencampur pakan dengan ramuan tradisional masih belum dilakukan warga," kata Dasah
Menurut Dasah, walaupun warganya beternak skala kecil namun sangat bermanfaat untuk menopang kebutuhan warga.
"Kalau ada hajatan tidak usah beli, cukup ayam sendiri aja yang disembelih. Namun karena takut ayamnya mati mendadak terpaksa warga menyembelihnya sebelum ada hajatan," pungkasnya. (zi/jp).