TAMIANG LAYANG- Kepala Desa Batuah, Kecamatan Raren Batuah, Kabupaten Barito Timur, Ariwanto mengaku prihatin atas langkanya pupuk bersubsidi diwilayahnya.
Menurutnya, kelangkaan pupuk bersubsidi tentu akan berimbas pada hasil pertanian didesanya, apalagi saat ini para petani sudah banyak menanam padi disawah.
"Warga masyarakat disini sering menanyakan kepada saya, katanya tolong kami pupuk gak ada, kalau seperti ini hasil pertanian bisa tidak maksimal, bahkan bisa gagal," ujarnya saat diwawancarai awak media ini, Senin (22/1) kemarin.
Padahal, ungkap Kades, di desanya mayoritas warga adalah sebagai petani dan pekebun, tentu pupuk urea bersubsidi sangat dibutuhkan warga.
"Dari 4 kelompok tani di desa ini ada sekitar 300 hektar pertanian dan 80 persen warga mayoritas sebagai petani," ujarnya.
Dirinya mengungkapkan, susahnya mendapatkan pupuk bersubsidi yang dialami warganya sudah setahunan.
Untuk mensiasati agar padi yang ditanam tumbuh maksimal, petani bahkan menggunakan tahi ayam dan tahi kambing sebagai pupuk pengganti.
Menurutnya, menggunakan tahi ayam dan tahi kambing sebagai pupuk pasti tidak maksimal dibandingkan menggunakan pupuk urea.
"Pasti bedalah hasilnya, karena seharusnya mengunakan pupuk urea tapi yang digunakan tahi ayam," ujarnya.
Dirinya mencontohkan, sebelumnya juga hasil pertanian diwilayahnya menjadi berkurang dikarenakan pupuk yang tidak tersedia.
"Biasanya kalau menggunakan pupuk urea panen padi satu hektarnya bisa dapat 50 sampai 60 sak, namun ketika tidak menggunakan pupuk padi bisa menjadi kerdil dan hasil panen satu hektarnya hanya bisa hasilkan 10 sak atau karung," ujarnya.
Atas perihal tersebut, dirinya meminta kepada pemerintah daerah Bartim melalui dinas terkait agar mencarikan solusinya.
"Saya minta kepada pemerintah agar mempermudah masyakarakat untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, karena pupuk bersubsidi lebih murah dari pada pupuk non subsidi," pungkasnya. (zi/jp).