BANJARBARU- Sebuah lompatan prestasi ditorehkan Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau Paman Birin selama 2 periode kepemimpinannya yakni menjadikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Humam Development Indeks (HDI) provinsi dari peringkat 22 tahun 2022 ke 12 nasional dari 34 provinsi tahun 2023.
IPM Provinsi Kalsel tahun 2023 tercatat 74,66 poin, naik dibandingkan tahun sebelumnya yakni 74,00 poin atau meningkat 0,66 poin (0,89 persen) dibandingkan capaian tahun sebelumnya 74,00 poin. Yang membanggakan lagi, peningkatan IPM 2023 ini terjadi pada semua demensi, baik kesehatan, pendidikan dan standar hidup layak.
Selama 2020- 2023, IPM Kalsel rata-rata meningkat sebesar 0,72 persen.
"Alhamdulilah, pembangunan ketiga sektor ini di Kalsel selama periode kepemimpinan Paman Birin menunjukan tren positif dan membaik,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalsel, Dr. Ir. Ariadi Noor M. Si di Banjarbaru, Selasa (24/1).
Hal ini, ungkap Ariadi,membuktikan bahwa arah kebijakan pembangunan, program dan kegiatan pembangunan on the track dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan segala dinamikanya.
Sebagai gambaran, IPM Indonesia tahun lalu mencapai 74,39, meningkat 0,62 poin (0,84 persen) dibandingkan tahun sebelumnya (73,77).
Seluruh dimensi pembentuk IPM mengalami peningkatan, terutama standar hidup layak dan pengetahuan.
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada 2023 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 73,93 tahun, meningkat 0,23 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya. Sumber data umur harapan hidup saat lahir menggunakan hasil Long Form SP2020 (SP2020-LF).
Pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,05 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,10 menjadi 13,15 tahun, sedangkan rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,08 tahun, dari 8,69 tahun menjadi 8,77 tahun pada 2023.
Sumber data HLS dan RLS menggunakan hasil Susenas Maret. Dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) meningkat 420 ribu rupiah (3,66 persen) dibandingkan tahun sebelumnya. Sumber data pengeluaran riil per kapita per tahun menggunakan hasil Susenas Maret. (sal/mah/jp).