TAMIANG LAYANG- Sebanyak 9 orang Anggota DPRD Bartim yang langsung dipimipin Ketua DPRD Bartim, Nursulistio mengunjungi PT. Tibawan Energi Indonesia (TEI), Selasa (9/1).
Ketua DPRD Bartim, Nursulistio mengatakan, kunjungan ke PT. Tibawan Energi Indonesia ini dikarenakan beberapa waktu lalu DPRD telah menerima surat dari warga untuk diadakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), walaupun didapati informasi sebelumnya telah difasilitasi oleh Pj Bupati dan kawan-kawan Satuan Polisi Pamong Praja yang turun kelapangan.
"Oleh sebab itu, kami sebagai fungsi DPRD turun kelapangan untuk melakukan peninjauan lokasi, sebelum nanti kami juga memohon informasi lebih lanjut dan tindaklanjut yang telah di lakukan PT. TEI bagi desa yang bermohon yaitu Pemerintah Desa Gumpa, Kecamatan Dusun Timur," katanya saat diwawancarai wartawan usai pertemuan dengan manajemen PT. TEI.
Menurutnya, kehadiran pihaknya ini untuk memberikan support kepada semua, baik investor agar berinvestasi dengan baik dan benar, serta support bagi masyarakat agar hal-hal yang tidak diinginkan bisa dianalisa dan diantisipasi terlebih dahulu supaya tidak terjadi lagi.
Dalam kesempatan itu, kata Nursulistio, pihaknya menyampaikan beberapa masukan kepada PT. TEI, diantaranya adalah permintaan air bersih oleh masyarakat. Meskipun mereka sudah jelaskan saat ini masih dalam tahapan proses.
"Kemudian, kebijakan retrutmen karyawan bagi warga masyarakat yang sudah Medical Checkup atau MCU, namun non skil, dan tadi setelah dibuka datanya ada hampir 30 orang lebih karyawan lokal yang bekerja di PT. TEI, dan sekitar 9 orang dari luar yang merupakan karyawan teknis. Itu lah yang kami harapkan agar kehadiran investor disini memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat," katanya.
Sementara terkait limbah, kata Nursulistio, sesuai informasi yang disampaikan manajemen PT. TEI bahwa mereka sudah melakukan kajian analisa dengan lembaga terakreditasi terkait limbah.
"Atas hal itu, nanti kita analisa bersama-sama terkait kajian yang mereka sampaikan itu, dan mereka menyampaikan bahwa tidak pernah mengeluarkan air limbah ke sungai dan masih membuang di settling pond yang mereka kelola saat ini," kata Nursulistio lagi.
Selain itu, lanjut Nursulistio, pihaknya juga mempertanyakan terkait kebisingan dilingkungan wilayah setempat, dan PT. TEI sudah sampaikan.
"Hal itu menjadi acuan kami, dan harapan kami mereka bisa menganalisa dan mengantisipasi pembicaraan masyarakat agar tidak ada lagi terjadinya keluhan," ujarnya.
Terkait peninjauan lapangan, ujar Nursulistio, nanti akan dilakukan, namun sebelum itu disampaikan untuk menyiapkan data yang nantinya diperlukan pada saat peninjauan di lapangan secara bersama-sama dengan stakeholder terkait dan Pemdes Gumpa, apa yang harus diantisipasi dan dilaksanakan.
"Jadi, kehadiran kami disini tidak ada untuk menghambat siapapun, namun ini adalah upaya kita bersama agar hal-hal yang mungkin dianalisa tidak mengenekan atau merugikan bisa diantisipasi terlebih dahulu," ujarnya lagi.
Ia menuturkan, nanti juga akan dilakukan RDPU, namun terlebih dahulu dilakukan analisa lapangan, jadi nantinya tahu permasalahan yang akan dibahas bersama.
"Selain itu, komunikasi yang sudah dijalin PT. TEI dengan warga masyarakat yang telah difasilitasi Pemerintah Kecamatan agar terus dilanjutkan. Silahkan lanjutkan. Kami akan terus mengawal supaya dapat berjalan dengan baik, investasi berjalan dan masyarakat tidak dirugikan," jelas Nursulistio. (zi/jp).