JATIM- Permasalahan banjir yang hampir selalu terjadi setiap tahun di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga kini terus menjadi perhatian serius Komisi III DPRD Provinsi Kalsel. Salah satu upaya wakil rakyat “rumah banjar” untuk mencari solusi yakni melakukan studi komparasi terkait sistem drainase dan pengendalian banjir ke DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim), Senin (15/1).
Pada pertemuan ini, Anggota Komisi D, Hadi Dediyansyah, memaparkan bagaimana upaya Provinsi Jatim dalam melakukan mitigasi kesiapsiagaan jelang musim penghujan untuk bisa meminimalkan terjadinya resiko bencana banjir di Jatim. Menurutnya, apa yang dilakukan di Jatim bisa jadi dapat diaplikasikan di Kalsel.
"Kemudian perlu sebenarnya kunjungan seperti ini didampingi OPD, biar informasinya sampai, kalau ada OPD biar mereka mendengarkan bahwa inovasi dan kreatifitas dibutuhkan, dan memang misi ini perlu, karena yang ada di Jatim tentunya harus berlaku juga di Kalimantan, termasuk masalah keseimbangan anggaran,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, Gusti Abidinsyah mengatakan, setelah kunjungan kerja ini diharapkan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana di Kalsel bisa dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai unsur, baik dari lingkungan OPD Pemprov Kalsel, pemerintah daerah setempat, juga dari para relawan dan masyarakat sekitar.
"Yang saya garis bawahi tadi, mereka mencoba mengantisipasi terjadinya banjir, ribut diawal, bukan ribut saat banjir, menyalahkan ini itu dan sebagainya. Oleh karena itu, kita akan coba melihat ini bagaimana kira-kira program di Kalsel, kita akan meliat dinas-dinas terkait ini arahnya bagaimana dalam penanganan banjir agar kita siap menghadapi banjir itu,” ujarnya.
Anggota Komisi III, Hormansyah menambahkan, bahwa DPRD Kalsel sesuai tupoksinya siap untuk mendukung dari sisi anggarannya.
Ia berharap, ke depan anggaran terkait mitigasi dan penanganan banjir bisa terus ditingkatkan. (sar/mah/jp).