PALANGKA RAYA- Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palangka Raya, Budi Wahyudi menyebutkan, pada tahun 2023 sudah membayarkan klaim 9.935 kasus dari lima program dengan jumlah klaim Rp117 miliar.
Kontribusi terhadap masyarakat juga sudah dilakukan, yakni memastikan anak-anak dari ahli waris tidak putus sekolah. Ada 264 anak di Kalteng dipastikan akan lulus sampai sarjana sesuai dengan tingkat pendidikannya.
"Masih ada Pekerjaan Rumah (PR), tentunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari Pemerintah dan media terkait peningkatan kepesertaan BPJS Ketengaakerjaan," sebutnya pada acara Gathering, di New Kopi Jos, Palangka Raya, Kamis (14/12).
Budi Wahyudi juga mengajak, para pekerja di media ikut serta dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Hal itu agar lebih aman dalam mobilitas, sehingga dipastikan terlindungi.
Budi menerangkan, bahwa untuk sektor pekerja penerima upah pada tahun 2023 sudah pada angka 56,48 persen dari total keseluruhan. Dan 44 persen belum terlindungi dari BPJS Ketenagakerjaan.
Sektor pekerja bukan penerima upah seperti ojol, nelayan baru pada angka 16,70 persen yakni pekerjaan di sektor informal dan mereka pun juga diharapkan punya hak untuk jaminan sosial.
"Apapun profesinya sepanjang dia sehat, silakan maka mari kita pastikan orang-orang terdekat kita agar mendapatkan BPJS dan mereka mendapatkan haknya,” ajaknya.
Di tempat yang sama, Kadis Disnakertrans Farid Wajdi mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palangka Raya.
"Saya berharap para wartawan ataupun pekerja media terdaftar di BPJS baik Ketenagakerjaan maupun BPJS Kesehatan," tutupnya. (emca/jp).