ALALAK- Kepala Desa Semangat Karya, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Nor Ipansyah mengatakan, dalam program ketahanan pangan (Ketapang) 2023, pihaknya melaksanakan budidaya ikan haruan dan tauman.
"Budidaya ikan hauran dan tauman ini hanya ada 1 kelompok yang di bagi menjadi 2 lokasi, yaitu di RT 01 dan 05 dengan jumlah bibit sekitar 10.000 ekor," kata Kades Nor Ipansyah saat diwawancarai wartawan diruang kerjanya, Selasa (28/11).
Menurutnya, budidaya ikan haruan dan tauman ini sangat mudah dan berpotensi besar untuk keberhasilannya.
"Hal ini karena kultur wilayah disini semua pada rawa dan persawahan," tutur Nor Ipansyah.
Ia menjelaskan, selain mudahnya dalam pengelolaan ikan hauran dan tauman ini, juga memiliki nilai jual yang sangat tinggi, berbeda dengan ikan lele maupun patin.
"Jika semakin besar, maka nilai jualnya semakin rendah," ungkap kades yang sering disapa pa Ipan ini.
Ia menyebutkan, hampir dua kali lipat perbedaan harga jual ikan haruan maupun tauman memilliki nilai yang tinggi dengan kisaran hingga 50 ribu perekor, bahkan ikan haruan saat ini hampir 70 ribu perkilonya.
"Dan saat ini bibit tauman ukuran jari manis saja sudah mencapai 8 ribu perekor," sebut Nor Ipansyah.
Nor Ipansyah mengatakan, dana yang di keluarkan untuk budidaya ikan tersebuat sebesar Rp30 juta untuk beli bibit 10 ribu ekor pakan dan keramba.
Ia menambahkan, tujuan budidaya ikan ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya Semangat Karya.
Selain itu, dipilihnya budidaya ikan tauman dan haruan ini, selain potensi diwilayah ini rawa, dan semakin tinggi nilai jualnya. Juga pakannya sangat efesein mudah didapatkan.
"Sementara untuk pemeliharaannya pun kurang lebih 3 bulan sudah mulai bisa di panen," ujar Nor Ipansyah.
Nor Ipansyah mengatakan, pihaknya dari Pemerintah Desa Semangat Karya sangat mendukung sekali budidaya ikan haruan dan tauman ini.
"Semogga tambak ikan haruan dan tauman ini dapat meningkatkan dampak positif bagi masyarakat khususnya Desa Semangat Karya," demikian Kades Nor Ipansyah. (lim/jp).
