TAMIANG LAYANG- Penjabat Bupati Barito Timur, Indra Gunawan mengatakan, stunting merupakan permasalahan nasional yang harus diselesaikan secara bersama-sama. Bahkan, kata Indra, Presiden Joko Widodo menargetkan angka prevalensi turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
"Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen. Sementara untuk Barito Timur angka stunting 26,9 persen atau turun 6,8 persen dari tahun sebelumnya yaitu 33,7 persen," ungkap Pj Bupati Indra Gunawan pada rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Barito Timur tahun 2023, di ruang rapat bupati setempat, Rabu (18/10).
Pj Bupati Bartim menjelaskan, pencegahan stunting harus menyasar ke berbagai lintas. Diantaranya penyebab langsung dan tidak langsusng yang memerlukan kerja sama dan koordinasi lintas sektor di seluruh tingkatan pemerintah, swasta dan dunia usaha serta masyarakat.
Diungkapkan Pj Bupati Bartim, Pemerintah Indonesia telah mencanangkan 5 pilar sebagai strategi nasional percepatan pencegahan stunting yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung komitmen para pemimpin nasional baik di pusat maupun daerah.
"Salah satu pilar yang menjadi acuan kegiatan pada hari ini adalah pilar ketiga yaitu konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi tingkat kabupaten, implementasi dari pilar ketiga inilah yang menjadi salah satu alasan rakor ini dilaksanakan," ujar Pj Bupati Bartim.
Pj Bupati Bartim juga berharap, melalui rakor ini menjadi wadah memperkuat kolaborasi agar target penurunan angka stunting di Gumi Jari Janang Kalalawah bisa tercapai. (zi/jp).