BANJARMASIN- Gema Maulid hari ke-14 di Mahligai Pancasila Banjarmasin terasa istimewa, Jumat (29/9) malam.
Pada Gema Maulid hari terakhir itu, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin secara khusus mengundang ulama KH. Fakhruddin dari Kuala Tungkal Jambi atau biasa disapa Guru Tungkal serta Qori Internasional, KH. Muammar ZA.
Dihadiri ribuan jemaah yang warga serta ASN dan karyawan-karyawati lingkup Pemprov Kalsel, para jemaah pun tampak khusyuk dan seksama mengikuti dari awal hingga akhir peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw yang bertajuk Gema Maulid 14 Malam 1445 H di Mahligai Pancasila.
Setelah mendengarkan lantunan maulid Habsyi dari Martapura, peringatan maulid dilanjutkan dengan doa yang dipimpin Habib Ali bin Abdullah Alaydrus, Pimpinan Majelis Dzikir Ihya Ulumuddin Gambut, Kabupaten Banjar, Kalsel.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Kepala Dinas PUPR, Ahmad Solhan dalam sambutannya menyampaikan bahwa, setelah berbagai musibah terjadi di banua, sekarang kembali diuji dengan musibah kemarau yang cukup panjang, dimana dampaknya dapat dirasakan hingga sekarang.
Seperti kebakaran hutan dan lahan, yang berakibat pada terjadinya kabut asap yang sangat berbahaya bagi kesehatan kita. Selain itu, sebagian masyarakat Kalsel juga mengalami krisis air bersih.
"Berbagai musibah yang diberikan kepada kita, mengingatkan kita semua, untuk lebih bersyukur, atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, baik itu berupa rezeki, kesehatan, dan berbagai kenikmatan hidup lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut Paman Birin, menyampaikan banyak bentuk rasa syukur yang dapat dilakukan, seperti berbagi maupun membantu saudara-saudara yang sedang membutuhkan bantuan.
Bersyukur dengan senantiasa menjaga dan merawat lingkungan, serta tidak merusaknya, yang dapat berakibat buruk bagi kita semua.
Melalui peringatan Maulid ini Paman Birin mengajak kepada semua jemaah, bersama-sama alim ulama, bermunajad, berdoa kepada Allah SWT, untuk keselamatan, kedamaian, dan keberkahan bagi bumi kita.
"Kami juga memohon doa, agar kami dapat terus diberikan kesehatan dan kemudahan, dalam upaya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan, serta membantu masyarakat yang sedang ditimpa musibah kekeringan dan krisis air bersih," ujarnya.
Paman Birin berharap, melalui peringatan Maulid ini, dapat meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW, dapat menyegarkan kembali keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, dengan senantiasa mengingat sejarah perjuangan dan terus berupaya menghidupkan dan mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW, dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Guru Tungkal Jambi dalam tausiyahnya menyampaikan kecerdasan dan kejeniusan Imam Syafi’i sudah tampak sejak kecil. Diusia 7 tahun, Imam Syafi’i sudah dapat menghafal Al-Quran. Kemudian diusia 10 tahun, ia hafal kitab Al-Muwatha karya Imam Malik dan diusia 15 tahun ia sudah mampu berfatwa memenuhi permintaan para ulama lain dan siapa saja yang membutuhkan.
Guru Tungkal menyebut, amalan masuk surga menurut Imam Syafi’i diantaranya meagungkan kelahiran Rasulullah SAW, mengerjakan perintah Allah dengan ikhlas dan semua kebaikan walaupun tidak wajib.
Guru Tungkal juga menyampiakan pesan agar hidup tenang, yaitu dengan tidak memikirkan apa yang tidak perlu dipikirkan, mengejar kehidupan dunia, ingat sangat berbahaya karena jika terlalu mengejar dunia maka akan semakin jauh dengan Allah SWT.
Selain itu, agar hidup tenang juga jangan suka untuk menyusahkan orang lain.
"Jangan mangalihi urang, nyaman tu hidup," sampainya yang disambut tepuk tangan dan tawa oleh para jemaah.
Sementara itu, selepas tausiyah itu, jemaah pun disajikan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur'an oleh Qori kH Muammar ZA.
Mendengar lantunan bacaan ayat-ayat suci Al Qur'an dengan merdu menentramkan hati para jamaah yang hadir.
Turut hadir dalam peringatan maulid ini, Ketua DPRD Provinsi Kalsel, H Supian, HK, perwakilan pimpinan Forkopimda Kalsel, kepala SKPD lingkup Pemprov Kalsel. (rny/mah/jp).