KUALA KAPUAS- Melalui hari ulang tahun ke XVI Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kabupaten Kapuas berkomitmen untuk ikut berkontribusi membantu pemerintah daerah menurunkan angka stunting dengan lomba menciptakan menu kudapan yang bergizi berbahan kearifan lokal. Kegiatan di pusatkan disalah satu Mall di Jalan Pemuda Kota Kuala Kapuas, Kamis (14/9).
Kegiatan tersebut dihadiri Plt. Bupati Kapuas, HM Nafiah Ibnor yang diwakili Asisten III Setda Kapuas, Ahmad Muhammad Saribi, S.Si, M.T, Dewan Penasehat DPC Persagi Wiwik Suharti, S.Si.T., M.Kes.,RD, Kepala Dinas Kesehatan dr Tonun Irawaty, MM, dan Kepala BKPSDM Komari serta tamu undangan lainnya.
Sambutan Plt. Bupati Kapuas, HM Nafiah Ibnor yang di bacakan Asisten III Ahmad Muhammad Saribi, menyampaikan, bahwa keberadaan DPC Persagi kiranya dapat membantu pemerintah daerah dalam penanganan stunting dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait bagaimana memberikan asupan gizi dalam keluarga dengan memanfaatkan bahan-bahan makanan dengan kearifan lokal.
"Jika dalam satu keluarga diberikan 2 butir telor dan pemberian obat tambah darah kepada calon-calon ibu, tentu masalah stunting dapat di cegah sejak dini," katanya.
Ia berharap,dengan bertambah usia Persagi ke XVI dapat membantu dalam peningkatan asupan gizi bagi masyarakat, sehingga masalah stunting di Kabupaten Kapuas bisa di tekan dan memenuhi target nasional.
"Saya juga berharap kontribusi dari Persagi dalam membantu penurunan angka stunting secara bertahap bisa di atasi, tetapi juga perlu dukungan dari OPD terkait," ujarnya.
Dewan Penasehat DPC Persagi Kabupaten Kapuas, Wiwik Suharti mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan DPC Persagi Kabupaten Kapuas ini merupakan dalam rangka hari ulang tahun ke XVI yang seyogyanya di laksanakan pada bulan Agustus 2023 kemarin, namun mengingat kegiatan yang begitu padat baru di laksanakan di bulan September ini.
Ia menjelaskan, bahwa ada dua lomba dalam kegiatan ini dan melibatkan PKK kelurahan di Kecamatan Selat.
"Kami mengadakan lomba penyuluhan yang melibatkan peserta ahli gizi yang bekerja di puskesmas, rumah sakit dan dinas kesehatan," katanya.
Disampaikan Wiwik, lomba penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan dari peserta ahli gizi dalam mempromosikan gizi seimbang untuk pencegahan stunting.
"Sehingga mereka memiliki keterampilan dalam berbicara saat memberikan pesan kepada masyarakat yang menjadi sasaran risiko stunting," ujarnya.
Lanjut Wiwik, selain lomba penyuluhan, juga dilaksanakan lomba cipta menu kudapan dengan sasaran balita yang terindikasi stunting dan ibu hami.
"Hasil kudapan yang dibuat ibu-ibu PKK ini sangat istimewa dengan memanfaatkan bahan makanan lokal bisa menghasilkan menu yang sangat bagus untuk menjadi asupan makan bergizi bagi masyarakat, karena mereka yang nantinya bersentuhan langsung dengan warga yang merupakan kader posyandu," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa balita, ibu hamil, dan menyusui merupakan orang-orang yang berisiko terjadinya stunting. Dimana ibu hamil dan menyusui harus diberikan asupan gizi yang seimbang.
"Karen calon bayi setelah lahir membutuhkan nutrisi, jika sedikit akan berdampak pada stunting," ujarnya.
Ia juga berharap, kegiatan yang dilaksanakan Persagi Kabupaten Kapuas ini bisa berdampak positif bagi masyarakat, dan lomba ini juga bisa menjadi referensi untuk membuat menu makanan didalam rumah tangga.
"Kami juga berharap menu yang sudah di sajikan dalam lomba ini bisa menjadi referensi bagi setiap keluarga di Kabupaten Kapuas dan bisa menurunkan angka stunting di tahun 2024 nantinya," pungkasnya. (rb/jp).