BANJARBARU- Dalam rangka menindaklanjuti dan mengevaluasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang marak terjadi pada bulan Agustus 2023, Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Hj Fathimatuzzahra bersama para pejabat eselon 3 dan 4 beserta Tahura Sultan Adam menggelar Rapat Koordinasi membahas terkait penanggulangan dan pengendalian Karhutla, Minggu (27/8) siang.
Hj Fathimatuzzahra menyampaikan, bahwa pengendalian dan penanggulangan Karhutla ke depannya juga ditindaklanjuti dengan pembuatan jalur dan embung di kawasan rawan titik api.
"Jalur tersebut selain bertujuan sebagai Jalur Wisata juga berguna untuk mempermudah jalur petugas Karhutla dalam pemadaman jika terjadi Karhutla dikawasan tersebut," ujarnya.
Sedangkan untuk rencana pembangunan embung, kata Fathimatuzzahra, bertujuan untuk penampungan air untuk mempermudah tim Karhutla memadamkan api jika terjadi Karhutla dikawasan tersebut.
"Penanganan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada Kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan agar dapat kita tanggulangi bersama," pinta Hj Fathimatuzzahra.
Hj Fathimatuzzahra juga memerintahkan kepada petugas patroli pengendalian Karhutla Dishut, KPH, dan Tahura agar lebih intensif dan meningkatkan kunjungan ke lapangan melalui patroli pengendalian Karhutla.
Hj Fathimatuzzahra juga menginstruksikan agar dilakukan penambahan anggaran untuk kegiatan pengendalian Karhutla di Tahun Anggaran 2024 mendatang.
"Sehingga dapat lebih bisa mengantisipasi penanganan Karhutla didalam kawasan hutan," jelas perempuan yang akrab disapa Aya tersebut.
Kadishut juga mengharapkan, instruksi tersebut dapat dijalankan seluruh pejabat beserta staf masing-masing.
"Hal ini agar optimalisasi pengendalian Karhutla dapat berhasil serta Program Revolusi Hijau yang diterapkan sejak tahun 2017 lalu dapat berjalan sukses dan memajukan pembangunan kehutanan di Kalimantan Selatan," demikian Aya. (dsht/din/jp).