Wabup yang sering dipanggil dengan sebutan Kak Cho'e ini banyak berbagi pengalaman hidup untuk para peserta, terutama tentang hidup berorganisasi. Menurutnya apabila seseorang sudah masuk dalam sebuah organisasi maka harus sudah bisa memanage perasaan dan ego pribadi.
"Apapun organisasinya yang terpenting kita pikirkan adalah bagaimana bisa memberikan kontribusi positif untuk organisasi. Bergabung di dalam organisasi itu harus punya perasaan yang sama, saling memahami dan saling mengisi. Jangan memandang posisi, tapi yang penting adalah fungsi," ujarnya.
Kak Cho'e juga berpesan agar dalam mengikuti kompetesi Aluh Utuh ini, para peserta bisa menimba pengalaman.
"Dalam etika pribadi letakkan standar terendah, agar tidak sombong dan terlalu membanggakan diri sendiri. Tetapi kalau dalam kompetesi silahkan letakkan standar yang setinggi-tingginya untuk meraih yang terbaik. Hal ini kita lakukan supaya nanti kalau kalah, bisa ikhlas menerima dan tidak sakit hati. Kalah menang dalam sebuah kompetesi itu biasa saja, yang paling berharga adalah apa yang bisa kita ambil pelajaran dan bisa dijadikan pelajaran, itu sebenarnya tujuan utama," pesannya.
Dalam kesempatan itu, Wabup juga banyak berbagi pengalaman hidupnya, baik dalam kehidupan saat remaja dan juga dalam berorganisasi, sebagai masukan pengalaman berharga bagi para peserta.
Di akhir sesi pembekalan, para peserta juga diberikan kesempatan untuk bertanya. Beberapa peserta sangat antusias untuk bertanya tentang prinsip untuk sukses, serta kiat dalam menghadapi problem yang dihadapi dalam kehidupan.
Para peserta Utuh Aluh 2023 yang mengikuti kegiatan kali ini berjumlah 16 orang atau 8 pasang finalis, namun satu orang berhalangan hadir. (ari/jp).